Kamis 27 Mar 2025 13:10 WIB

Pesantren Yatim dan Dhuafa Terima Edukasi tentang Ragam Manfaat Sawit

Ratusan anak yatim piatu menerima bantuan dari asosiasi hilir sawit.

Penyerahan bantuan untuk anak yatim yang dilakukan oleh Forwatan dan Asosiasi Hilir Sawit.
Foto: Dok Republika
Penyerahan bantuan untuk anak yatim yang dilakukan oleh Forwatan dan Asosiasi Hilir Sawit.

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Indonesia menerima banyak manfaat dari penggunaan sawit untuk kebutuhan pangan dan energi. Saat ini, terdapat 158 jenis produk turunan yang telah dihasilkan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di Indonesia.

“Di hadapan pak kiai dan adek-adek santri ini, ada banyak produk yang menggunakan minyak sawit. Semua produk tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan mendukung kebutuhan sehari-hari. Jadi produk turunan sawit berkontribusi bagi perekonomian negara dan ekspor,” ujar Ketua Forwatan Yuwono Ibnu Nugroho saat penyerahan bantuan sembako di Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga

Untuk diketahui, Forwatan (Forum Wartawan Pertanian) dan Tiga Asosiasi Hilir Sawit Berbagi Manfaat Produk Turunan Sawit kepada Ratusan anak Yatim Piatu. Selama empat tahun berturut-turut, Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) dipercaya oleh tiga asosiasi hilir sawit untuk bekerjasama membagikan bantuan sosial kepada pesantren dan yayasan yatim piatu.

Ketiga asosiasi tersebut adalah Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), dan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).

Bantuan sembako yang diberikan antara lain minyak goreng dan makanan yang mengandung produk turunan sawit. Ratusan bantuan ini diserahkan kepada tiga yayasan yatim piatu dan pesantren yang tersebar di Jakarta, Bogor, dan Depok.

Selain penyerahan bantuan di Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan, Depok, bantuan juga diserahkan ke lembaga lain yaitu Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah (Jakarta Selatan) dan Dompet Yatim&Dhuafa (Depok).

Selain dihadiri Forwatan, hadir dalam kegiatan penyerahan ini antara lain jajaran asosiasi hilir sawit diwakili oleh Dinna (Apolin) dan Via (Aprobi). Bantuan ini diterima oleh KH. Bahruddin, Pengelola Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan bersama 60 santrinya.

Ibnu melanjutkan, merujuk data Kementerian Perindustrian RI, Pada tahun 2023, nilai ekonomi industri kelapa sawit diperkirakan sekitar Rp. 750 Triliun (3,5% PDB Nasional tahun 2023).

Sektor ini menyumbang devisa ekspor hingga USD 28,45 Miliar yang setara dengan Rp 455 Triliun. Selanjutnya, nilai ekspor yang sedemikian besar ini didominasi oleh produk turunan kelapa sawit, dimana sekitar 93,5% volume ekspor merupakan produk olahan minyak sawit.

Ibnu menuturkan kegiatan bakti sosial ini juga bagian memperkenalkan kebaikan produk turunan sawit kepada masyarakat sehingga isu negatif seputar sawit dapat dicegah. Saat ini, banyak informasi hoaks mengenai sawit yang menyebar di masyarakat dengan tujuan membangun kebencian terhadap produk sawit.

“Di sinilah peranan Forwatan mencegah beredarnya informasi hoaks dan negatif yang dapat mengganggu sektor industri hilir sawit. Jadi kami tegaskan bahwa sawit adalah produk asli Indonesia yang bermanfaat bagi bangsa ini,” tegas Ibnu.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang telah dijalankan ini karena menunjukkan kontribusi dan manfaat positif produk hilir sawit bagi masyarakat.

Selama ini, Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) menjadi partner bagi asosiasi hilir sawit untuk mendistribusikan bantuan sosial.

“Kami mendukung program hilirisasi Presiden Prabowo sesuai asta cita. Karena itulah harapan kami, semoga Bapak Presiden dapat memberikan kepastian regulasi supaya industri hilir semakin meningkat kinerjanya dan makin berperan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement