Sabtu 22 Mar 2025 17:58 WIB

Pertama Sejak 3 Bulan Terakhir, 5 Roket Ditembakkan ke Israel dari Lebanon Selatan

Roket yang ditembakkan dari Lebanon Selatan mengenai Israel.

Warga berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 28 November 2024 setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Foto: AP Photo/Bassam Hatoum
Warga berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 28 November 2024 setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Israel menggempur Lebanon selatan dengan tembakan artileri dan serangan udara pada Sabtu (22/3/2025) setelah mengatakan pihaknya mencegat roket yang ditembakkan melintasi perbatasan, mengancam gencatan senjata yang rapuh yang mengakhiri lebih dari satu tahun perang antara Israel dan Hizbullah Lebanon.

Tentara Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mencegat tiga roket yang datang dari Lebanon.

Baca Juga

Radio militer Israel mengatakan bahwa lima roket ditembakkan dari Lebanon ke arah Israel, tiga di antaranya berhasil dicegat dan dua jatuh di wilayah Lebanon, mencatat bahwa penembakan rudal dari Lebanon merupakan yang pertama dalam 3 bulan terakhir dan merupakan pelanggaran serius oleh Hizbullah, demikian menurut keterangannya.

Dalam konteks yang sama, radio Israel melaporkan bahwa ledakan-ledakan terdengar di daerah Metulla di perbatasan dengan Lebanon setelah sirene berbunyi dua kali.

Koresponden Aljazeera mengkonfirmasi ledakan rudal pencegat Israel di wilayah udara sektor timur Lebanon selatan, dan menambahkan bahwa penembakan artileri Israel menargetkan sekitar kota Yuhmur di Lebanon selatan.

Tanggapan Israel

Menanggapi perkembangan ini, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengatakan bahwa Israel tidak akan membiarkan terulangnya penembakan dari Lebanon ke komunitas-komunitas Israel di Galilea.

BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun

Dia menekankan bahwa pemerintah berjanji untuk memberikan keamanan bagi kota-kota di Galilea dan inilah yang akan terjadi, dengan mencatat bahwa pemerintah Lebanon memikul tanggung jawab atas setiap tembakan dari wilayahnya, dan dia menginstruksikan IDF untuk merespons sumber-sumber tembakan dari Lebanon.

Sementara itu, juru bicara militer Israel mengatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat mengadakan sesi penilaian keamanan setelah penembakan roket dari Lebanon.

Dia menekankan bahwa tentara akan merespon dengan kuat terhadap tembakan roket tersebut dan bahwa tanggung jawabnya ada pada negara Lebanon.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement