Rabu 12 Mar 2025 07:52 WIB

4 Bahaya Besar yang Menghantui Suriah, Apa Saja?

Stabilitas Suriah menjadi pertaruhan dalam masa transisi

Pejuang oposisi Suriah merayakan setelah pemerintah Suriah runtuh di Damaskus, Suriah, Ahad, 8 Desember 2024.
Foto: AP Photo/Omar Sanadiki
Pejuang oposisi Suriah merayakan setelah pemerintah Suriah runtuh di Damaskus, Suriah, Ahad, 8 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-  Suriah bisa jadi adalah negara yang memiliki sejarah paling tragis di kawasan ini. Selama 61 tahun, rakyatnya hidup di bawah penindasan keluarga Assad dan selama 13 tahun mereka mengalami perang saudara di mana lebih dari satu juta orang terbunuh, 12 juta orang mengungsi dari rumah mereka, dan seluruh kota menjadi puing-puing.

Rakyat Suriah akhirnya berhasil menggulingkan kediktatoran Assad dan berkuasa, namun penderitaan mereka masih jauh dari selesai.

Baca Juga

Suriah masih menghadapi pendudukan de facto Israel, serta pendudukan Amerika Serikat di bagian utara negara itu melalui milisi PYD.

Dalam beberapa hari terakhir, operasi teroris yang dipicu oleh kedua negara ini telah menjadi salah satu krisis yang paling menonjol yang mengancam stabilitas pemerintahan baru di Damaskus.

Tampaknya Israel, yang pernah menjadi tetangga tapi bukan teman, memaksakan nasib ini pada Lebanon, Gaza, dan Mesir telah mengalami krisis yang tak berkesudahan, setidaknya sebagian karena mereka berbatasan dengan Israel.

Bagi pemerintahan Suriah yang baru, tantangan terbesar yang dihadapinya tentu saja adalah pendudukan Israel dan kebijakan agresifnya, tetapi ada masalah lain yang sama seriusnya. Mari kita lihat satu per satu.

1. Kebijakan pendudukan dan destabilisasi Israel

Jika Anda adalah tetangga Israel dan tidak mengikuti perintah-perintahnya sesuai dengan yang tertulis, semoga Tuhan menolong Anda. Anda harus mengharapkan kejahatan yang paling buruk yang akan dilakukan terhadap anda.

Bahkan, bahkan menandatangani perjanjian dengan Israel, mencari keharmonisan, dan mematuhi perintah-perintahnya mungkin tidak akan cukup untuk menyelamatkan Anda.

Mesir dan Yordania, dua negara yang tidak menjadi ancaman bagi Israel dan telah menandatangani perjanjian dengannya, kini menghadapi ancaman deportasi dua juta warga Palestina ke wilayah mereka.

Isu terbesar di Timur Tengah adalah Israel, dan isu ini secara langsung mempengaruhi negara-negara tetangganya. Sejarah penuh dengan contoh-contoh yang membuktikan kenyataan pahit ini. Oleh karena itu, Israel merupakan ancaman terbesar bagi revolusi Suriah.

BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun

Sejak pecahnya revolusi, Israel telah mengebom infrastruktur militer Suriah, menduduki wilayah-wilayah strategisnya, dan terus memperluas pendudukannya.

Selain pendudukan yang sebenarnya, pada bulan lalu Israel telah mulai menerapkan kebijakan baru untuk mengacaukan Suriah. Dengan memicu konfrontasi antara sekte-sekte yang berbeda, Israel memiliki peran yang jelas dalam peristiwa-peristiwa di Latakia dan pesisir, di mana Druze dan Alawi bentrok dengan pemerintah di Damaskus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement