Selasa 11 Mar 2025 00:37 WIB

Guru Besar Tazkia Bicara Ekonomi Kreatif di Bogor

Guru besar Tazkia Murniati Mukhlisin dukung pengembangan UMKM.

Guru besar Tazkia Murniati Mukhlisin bersama pegiat ekonomi syariah.
Foto: Antara
Guru besar Tazkia Murniati Mukhlisin bersama pegiat ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Radio Republik Indonesia (RRI) Bogor menyiarkan sesi Bincang Pagi bersama Murniati Mukhlisin selaku Guru Besar Universitas Tazkia, Founder Sakinah Finance dan Sobat Syariah, Shinta Dec Chechawaty selaku Ketua KADIN Kabupaten Bogor, Brian Wiryawan pelaku usaha kreatif, dan Rieke Iskandar selaku perwakilan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bogor pengusaha muda. Adapun acara ini dipandu oleh Sonni Agung Saputra.

Menjelang lebaran tentunya menjadi peluang bagi ekonomi kreatif. Kontribusi ekonomi kreatif sangat masif di masyarakat, baik melalui media sosial, mid night sale, dan acara sejenisnya. Melalui acara tersebut, UMKM yang ada di masyarakat akan terpacu untuk memproduksi barang. Tidak semata-mata untuk meraup keuntungan, tetapi juga meningkatkan kemaslahatan dan memberdayakan masyarakat.

Baca Juga

KADIN selalu mitra strategis pemerintah selalu berupaya agar UMKM di Kabupaten Bogor dapat berkembang. KADIN hadir dalam pemulihan ekonomi dan konsisten membantu para pelaku usaha UMKM dengan cara membuka ruang agar bisa ekspansi di pasar domestik dan mancanegara.

"Lebaran menjadi peluang yang besar bagi pelaku ekonomi kreatif, karena berbagai usaha musiman seperti hidangan takjil, kue lebaran, fashion muslim mengalami kenaikan permintaan." Ujar Shinta Dec Chechawaty selaku Ketua KADIN Kabupaten Bogor.

KADIN akan berkolaborasi melalui gerakan pasar murah dengan para pelaku usaha untuk memasarkan produknya. Selain itu, KADIN juga memiliki program UMKM satu data yang mana didalamnya memiliki berbagai data bidang usaha. Informasi ini menjadi sumber pelatihan UMKM kedepannya yang bisa dilaksanakan bersama KADIN.

Dari sisi akademisi, Murniati menjelaskan bahwa ekonomi kreatif termasuk ekonomi syariah ada di Asta Cita nomor 3. Adapun Asta Cita nomor 4 berfokus pada pendidikan, teknologi, dan juga pengembangan SDM, termasuk SDM pelaku ekonomi kreatif. Asta Cita nomor 5 yaitu hilirisasi.

Saat ini ada 6 sektor yang sedang dikembangkan pemerintah yaitu makanan minuman halal, keuangan syariah, pakaian modis, pariwisata ramah Muslim, kosmetik halal, dan farmasi halal. Semua hal ini tentunya berkaitan dengan sertifikasi halal. Apalagi jika produk akan dipasarkan ke luar negeri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement