Kamis 06 Mar 2025 13:01 WIB

Langsung Datang dari Mesir, Qori dan Pendakwah Semarakkan Ramadhan di Sulsel

Dai dan Qori asal Mesir pimpin tarawih sembilan hari di Sulsel.

Ilustrasi muslim laksanakan Sholat Tarawih di Sulawesi Selatan.
Foto: Antara/Yusran Uccang
Ilustrasi muslim laksanakan Sholat Tarawih di Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dua orang Dai dan Qori asal Kairo, Mesir mengawali Safari Ramadhan di Makassar, Sulawesi Selatan selama sembilan hari dengan memberikan ceramah dan memimpin shalat tarawih di Mesjid Raya.

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid di Makassar, Rabu, menyebutkan Dai dan Qori asal Kairo tersebut yakni Ahmed Attia Ibrahim Gadalla (Qori) dan Hamdy Fetyan Ahmad El Syeikh Aly (Dai) asal Al Azhar Asy-Syarif Kairo, Mesir yang didatangkan khusus ke Indonesia melalui program kerja sama Kemenag dengan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dan Majelis Hukama Muslimin (MHM).

Baca Juga

"Jadi ada enam orang semua yang dikirim ke Indonesia dan beruntungnya Sulsel karena mendapat dua orang Dai dan Qori asal Kairo, Mesir," ujarnya.

Menurut Ali Yafid, Kemenag, MHM setiap Ramadhan bekerja sama dengan Al Azhar untuk mengirimkan para dai ke beberapa negara yang dianggap paling penting di dunia Islam, dan terbanyak adalah Indonesia.

Ia menyatakan, Qori dan Dai asal Kairo itu sudah memulai safari Ramadhan sejak Selasa (5/3) hingga berakhir pada 14 Maret 2025.

"Mereka mengimami ratusan jamaah tarawih dalam 20 rakaat ditambah witir. Mereka semua ahli Al-Quran dan Hadis akan melaksanakan tugasnya selama 9 hari di Sulsel dan akan mengikuti serangkaian agenda yang telah disusun oleh Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel bekerjasama dengan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM)," katanya.

Selain di Makassar, Ahmed Attia Attia Ibrahim Gadalla (Qori) dan Hamdy Fetyan Ahmad El Syeikh Aly (Dai) asal kampus Al Azhar Asy-Syarif Kairo Mesir juga akan melakukan safari di beberapa lokasi di sejumlah kabupaten dan kota diantaranya Masjid Agung dan Masjid Raya di Kabupaten Maros, Pangkep, Kota Parepare, Sidrap, Wajo, Bone dan Gowa.

Ali Yafid menyambut baik kerja sama dan kedatangan Utusan Majelis Hukama Muslimin dengan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dalam Syiar Ramadan 1446 H/2025 M di Sulawesi Selatan, terbukti banyaknya dukungan dan partisipasi dari berbagai Kabupaten Kota di Sulsel.

“Para ulama Al-Azhar Mesir memiliki pandangan keagamaan yang cocok dengan masyarakat Indonesia. Tradisi keberagaman di Indonesia memiliki pendekatan keislaman yang moderat dan selaras dengan nilai-nilai keberagamaan di Indonesia. Kami ingin menghindari paham yang terlalu keras, karena bagi kami pendekatan seperti itu tidak akan laku di masa depan,” terangnya.

Kakanwil lalu berbagi bercerita tentang korelasi dengan program Asta Aksi Kemenag Sulsel dimana tengah mengembangkan program ekoteologi yang mengarah pada penyelamatan lingkungan, termasuk rumah ibadah ramah difabel, dan juga kurikulum cinta Kemenag sesuai tagline ramadhan menyenangkan dan ramadhan menenangkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement