Kamis 06 Mar 2025 04:54 WIB

Tidur Setelah Sahur tak Dianjurkan Ahli Kesehatan, Mengapa?

Ahli kesehatan menyarankan Anda untuk menghindari tidur setelah sahur.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Tidur setelah sahur (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Tidur setelah sahur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tidur setelah sahur selama Ramadhan dinilai dapat berdampak bagi kesehatan. Meskipun terasa "nikmat", ahli kesehatan tidak merekomendasikan kebiasaan ini. Mengapa demikian?

Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Hardinsyah, mengatakan tidur setelah makan, terutama setelah sahur, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan pikiran. Hal ini dikarenakan proses pencernaan yang sedang berlangsung membutuhkan posisi tubuh yang tegak agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan.

Baca Juga

Posisi tidur justru akan memperlambat proses pencernaan dan memicu refluks asam lambung, yang dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada atau heartburn.

Selain itu, tidur setelah sahur juga dapat mengganggu kualitas tidur itu sendiri.

Proses pencernaan yang aktif dapat membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan sering terbangun. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan istirahat yang optimal, yang dapat berujung pada kelelahan dan penurunan konsentrasi di siang hari.

Mengingat dampak negatifnya, Hardinsyah menyarankan untuk menghindari tidur setelah sahur. Ia menekankan bahwa waktu setelah Subuh adalah waktu yang berharga dan sebaiknya dimanfaatkan untuk aktivitas produktif yang membawa berkah.

"Tidur setelah makan itu gak nyaman di perut, gak nyaman di pikiran. Jadi sebaiknya jangan tidur setelah sahur. Anda bisa melakukan pekerjaan atau berjalan kaki di pekarangan hijau, itu akan jauh lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh," kata Hardinsyah kepada Republika.co.id pada Selasa (4/3/2025).

Ada beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan setelah sahur. Misalnya, melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki santai di sekitar rumah, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga ringan dapat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kebugaran tubuh. Anda bisa juga membaca Alquran atau berzikir. Membaca Alquran, berzikir, atau mendengarkan ceramah agama dapat memberikan ketenangan pikiran dan meningkatkan spiritualitas.

Alternatif kegiatan lain yang bisa dilakukan yaitu mempersiapkan diri untuk beraktivitas. Jika Anda memiliki jadwal kerja atau aktivitas lain pada pagi hari, manfaatkan waktu setelah sahur untuk mempersiapkan diri. Anda dapat menyiapkan pakaian, sarapan, atau perlengkapan lain yang dibutuhkan.

Hardinsyah, mengatakan orang dewasa idealnya tidur 6 hingga 8 jam dalam satu hari, sehingga selama Ramadhan disarankan untuk tidur lebih awal. Tidur malam bisa dimulai sekitar pukul 22.00 dan maksimal 23.00, sehingga masih bisa mendapatkan sekitar 4,5 hingga 5,5 jam tidur sebelum sahur.

“Kalau tidurnya lebih awal, tidak banyak sebetulnya kekurangan tidurnya. Itu bisa diganti di waktu siang saja tidurnya,” kata Hardinsyah. Menurut Hardinsyah, tidur selama 15 menit saja pada siang hari dapat memberikan manfaat yang setara dengan satu jam di malam hari.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement