REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) melalui bidang Dakwah secara resmi memberikan penyematan kepada para dai dan daiyah Mathla'ul Anwar (MA) dalam acara Fan Walk dan Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan pada 27 Februari 2025.
Penyematan tersebut dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Amirsyah Tambunan. Sebelumnya, PBMA melalui bidang Dakwah telah mewacanakan standarisasi bagi 1.000 dai Mathla’ul Anwar yang memiliki kompetensi unggul dalam menyebarkan dakwah Islam.
SC acara, Dhona El Furqon SH, menjelaskan bahwa sertifikat atau syahadah diberikan kepada kader MA yang telah lama berdakwah dengan membawa ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
"Para penerima sertifikat ini adalah mereka yang telah lama berdakwah dengan tetap berpegang pada prinsip ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Oleh karena itu, dalam kesempatan acara Fan Walk dan Tarhib Ramadhan, PBMA meminta MUI untuk memberikan penyematan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi mereka," ungkap Dhona.
Acara penyematan ini dilakukan secara simbolis sebagai bentuk pengakuan atas kesiapan para dai dan daiyah Mathla’ul Anwar dalam menjalankan tugas dakwah di era modern.
"Mereka harus lebih bersemangat dalam mengajak jamaah kepada kebaikan serta mampu menjawab tantangan zaman, seperti maraknya judi online, kasus pencabulan, dan perselingkuhan," tambah Dhona.
Ketua Umum PBMA, KH Embay Mulya Syarif, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mencetak dai yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dan moderat.
"Seribu dai ini diharapkan dapat berdakwah dengan pendekatan yang sesuai dengan nilai-nilai Mathla’ul Anwar, menjawab tantangan zaman, dan memberikan kontribusi nyata bagi umat," ujar KH Embay.
Ia menambahkan bahwa standarisasi ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam mencetak dai dan daiyah yang kompeten serta mampu menghadapi dinamika sosial keagamaan.
"Kami ingin memastikan bahwa para dai dan daiyah memiliki pemahaman Islam yang komprehensif dan dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan metode yang relevan dengan perkembangan masyarakat saat ini," jelasnya.
Ketua Bidang Dakwah PBMA Dr. KH. Hasani Said, MA menambahkan bahwa program ini tidak hanya diperuntukkan bagi Mathla’ul Anwar, tetapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan, dengan semangat Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan berpaham wasathiyah (moderat).
"Dai MA akan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta memperkuat nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam," tegasnya.
Dr. KH Hasani juga menekankan bahwa penyematan dai ini menjadi bukti komitmen Mathla’ul Anwar yang telah berdakwah lebih dari satu abad dan tetap konsisten dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
"Ini menjadi bukti bahwa Mathla'ul Anwar terus berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa dan tetap konsisten dalam dakwah, dengan usia saat ini lebih dari satu abad," tuturnya.
Dengan adanya standarisasi dan penyematan ini, PBMA berharap dapat melahirkan generasi dai dan daiyah yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki akhlak mulia serta mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Program ini juga diharapkan menjadi langkah awal dalam penguatan dakwah yang lebih sistematis dan berkelanjutan.