REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim Kerja Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan mendata masih sedikit calon haji yang melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2025.
"Sejak dibuka pelunasan Bipih pada 14 Maret 2025 baru sekitar 200 orang yang melunasi biaya itu dari kuota 7.012 orang yang ditetapkan berangkat menunaikan ibadah haji pada 1446 Hijriah/2025 Masehi," kata Ketua Tim Kerja Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kemenag Sumsel Fikri Setiawan, di Palembang, Rabu.
Menurut dia, bagi masyarakat Muslim di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu yang telah ditetapkan masuk kuota yang berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini untuk segera melakukan pelunasan Bipih di bank yang ditunjuk.
"Untuk melayani pelunasan Bipih dibuka tempat penyetoran di sejumlah bank selama satu bulan yakni mulai 14 Februari hingga 14 Maret 2025," ujarnya.
Dia menjelaskan, biaya perjalanan ibadah haji untuk Embarkasi Palembang ditetapkan sebesar Rp54,4 juta.
Biaya perjalanan ibadah haji tersebut ditetapkan sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Untuk melunasi Bipih, tinggal menambah dari setoran awal sebesar Rp25 juta.
Biaya perjalanan ibadah haji itu digunakan untuk biaya penerbangan, akomodasi di Mekah dan Madinah, serta biaya hidup (living cost).
Jika ada calon haji yang belum melunasi Bipih atau menunda keberangkatan hingga batas waktu yang ditetapkan, pihaknya akan membuka pelunasan tahap kedua untuk memenuhi kuota 7.012 orang.
Pelunasan tahap kedua itu untuk calon haji yang gagal sistem saat pelunasan tahap satu, serta penggabungan mahram, pendamping prioritas lansia atau disabilitas, dan jemaah cadangan, jelas Fikri Setiawan.