REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Anugerah Syiar Ramadhan 2025 pada April. Ajang ini menjadi bentuk apresiasi terhadap media yang menghadirkan program yang inspiratif dan berkualitas.
"Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong media televisi dan radio menyajikan program siaran yang membangun kesadaran sosial dan memperkuat nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad di Jakarta, Kamis.
Rencana gelaran itu disampaikan Abu Rokhmad saat Temu Penanggung Jawab Program Siaran Agama Islam di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Selain praktisi siaran keagamaan di media, acara yang digelar di Wisma Kementerian Agama, Jakarta itu juga dihadiri komisioner KPI, MUI, dan tokoh agama untuk membahas pedoman siaran keagamaan selama bulan Ramadhan.

Abu Rokhmad menegaskan bahwa forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi antara Kemenag, KPI, MUI, dan akademisi dalam memastikan bahwa siaran agama benar-benar berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat.
"Kolaborasi ini sangat penting agar penyiaran agama semakin relevan, inspiratif, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menyejukkan. Kami berharap media dapat terus berperan sebagai penyampai pesan dakwah yang damai dan bermanfaat," kata Abu.
Abu mengatakan peningkatan kualitas siaran keagamaan akan terus didorong melalui pembinaan dan apresiasi terhadap media yang menghadirkan program berkualitas.
Ia juga menegaskan bahwa Surat Edaran Menteri Agama No. 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan merupakan acuan utama dalam penyiaran keagamaan yang menyejukkan dan mendukung harmoni sosial.
"Masyarakat lebih terbuka terhadap pesan keagamaan di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, media harus memastikan bahwa program-program yang disajikan benar-benar membawa manfaat bagi umat, selaras dengan nilai kebangsaan, toleransi, dan kepedulian sosial," ujarnya.