Senin 10 Feb 2025 15:21 WIB

Masjid Nabawi di Sepanjang Sejarah

Masjid Nabawi dibangun tak lama sesudah hijrahnya Nabi SAW dari Makkah ke Madinah.

Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi
Foto: Republika
Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madinah al-Munawwarah akan selalu berada di hati setiap Muslim. Di sanalah cahaya Islam bersinar terang benderang. Kota itulah yang merasakan untuk pertama kalinya kepemimpinan Nabi Muhammad SAW selaku kepala negara. Rasulullah SAW menjadikan wilayah yang sebelumnya bernama Yastrib itu sebagai kota ilmu. Dan, pusat pendidikannya berlokasi persis di Masjid Nabawi. Di tempat itulah, beliau membina dan membimbing tunas-tunas muda, yang pada akhirnya menjadi lokomotif pengembangan syiar Islam.

Nabi SAW mendirikan Masjid Nabawi begitu sampai di Madinah dari Makkah al-Mukarramah. Penentuan lokasinya berdasarkan tempat berhenti untanya beliau. Pada mulanya, masjid tersebut berbentuk sangat sederhana. Denahnya seperti bujur sangkar dengan luas sekitar 1.060 meter persegi.

Baca Juga

Pada tahun ketujuh Hijriyah, Masjid Nabawi tak cukup lagi menampung Muslimin yang jumlahnya kian bertambah. Nabi SAW pun memerintahkan perluasan masjid itu. Masjid Nabawi diperluas pada sisi barat dan utara sehingga total luasnya menjadi 2.475 m persegi.

Pada zaman Khulafaur rasyidin, kian banyak umat Islam menghuni Madinah. Khalifah Umar bin Khattab memperluas lagi Masjid Nabawi dengan menambah area seluas 1.100 m persegi. Adapun ruangan seluas 470 m persegi ditambahkan pada zaman Khalifah Utsman bin Affan.

Khalifah al-Walid bin Abdil Malik dari Dinasti Umayyah merenovasi Masjid Nabawi. Untuk pertama kalinya, menara-menara masjid tersebut juga dibangun pada masanya. Empat buah menara dengan ketinggian hingga 27,5 m dibangunnya pada tiap empat sudut bangunan.

Pada 161 H atau 777 M, Khalifah al-Mahdi dari Dinasti Abbasiyah memperluas dan merenovasi Masjid Nabawi hingga luasnya menjadi 8.890 m persegi. Perbaikan juga dilakukan Abbasiyah pascakebakaran besar pada masjid tersebut pada 654 H atau 1226 M.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement