REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Israel mulai mengumpulkan informasi intelijen tentang tentara Mesir di wilayah Sinai. Hal ini dilakukan dengan memonitor langsung apa yang terjadi di wilayah tersebut untuk memastikan apa yang dilakukan militer Mesir di sana.
Kepastian mengenai monitoring intelijen Israel terhadap wilayah Siniai disampaikan koresponden Channel 12 Israel Hillel Biton Rosen. Dalam laporannya, ia menambahkan lembaga keamanan dan militer Israel baru-baru ini mengumpulkan "kesaksian yang menunjukkan bahwa tentara Mesir sekali lagi ditempatkan di Semenanjung Sinai, yang melanggar Perjanjian Camp David."
Perlu dicatat bahwa Perjanjian Camp David yang ditandatangani pada tahun 1979, menetapkan dalam beberapa pasalnya pembagian Sinai menjadi 3 wilayah: “A” dan “B”, yang ditentukan oleh sejumlah kekuatan tertentu, yang mengarah ke Wilayah “ C”, yang merupakan wilayah demiliterisasi dan tidak memiliki pasukan dan senjata militer, yang di dalamnya terdapat pasukan polisi bersenjata ringan, dan merupakan wilayah yang dimasukkan dalam amandemen untuk memperbolehkan kehadiran pasukan militer Mesir.
Rosen menunjukkan bahwa ada film pendek yang diterbitkan oleh tentara Mesir yang menunjukkan mereka melakukan pelatihan di daerah tersebut, dan menjelaskan bahwa pelatihan ini termasuk keluar dari dalam terowongan.
Selain itu, analis militer Israel mengatakan bahwa masalah ini "sampai ke tangan otoritas keamanan di Pentagon, yang mengirim pesan kepada tentara Mesir, meminta klarifikasi tentang mengapa ini terjadi."
Ia melanjutkan dengan mengatakan, "Israel tengah mengamati apa yang terjadi, tetapi telah mulai mengumpulkan informasi intelijen yang terutama di wilayah Sinai, dan tidak menunggu Amerika."