REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Media Israel memberitakan seorang perwira dan dua tentara Israel terluka setelah buldoser D-9 melewati alat peledak di Lebanon selatan.
Media Israel menambahkan, hari ini, Sabtu, bahwa setelah kejadian tersebut, “korban yang terluka dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis, dan keluarga mereka diberitahu.”
Sebelumnya pada Desember 2024, sebuah ranjau meledak di antara tentara Israel di Ras Naqoura. Media Israel mengatakan bahwa ledakan tersebut menargetkan anggota Divisi 146, dan menyebabkan kematian 3 tentara Israel dan melukai lainnya, sebagaimana diberitakan al Mayadeen.
Media Israel mengumumkan bahwa tentara Israel dalam keadaan siaga hari ini, sebelum batas waktu 60 hari penarikannya berakhir, karena pasukan Israel seharusnya mundur dari Lebanon selatan ke dalam perbatasan dengan Palestina yang diduduki, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata, yang berlaku sejak 27 November 2024.