Kamis 23 Jan 2025 22:32 WIB

Amerika Serikat Tetapkan Houthi Sebagai Organisasi Teroris Asing

Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan

Houthi. Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan
Foto: AP
Houthi. Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menetapkan Ansarallah Houthi sebagai "organisasi teroris asing", demikian diumumkan Gedung Putih pada Rabu (22/1/2025) malam.

"Aktivitas Houthi mengancam keamanan warga sipil dan personel Amerika Serikat di Timur Tengah, mitra-mitra regional terdekat kami, dan stabilitas perdagangan maritim global," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera, Kamis (23/1/2025).  

Baca Juga

Houthi telah menembakkan lebih dari 300 proyektil ke Israel sejak Oktober 2023", dan serangan mereka terhadap pelayaran internasional telah berkontribusi pada inflasi global, kata pernyataan itu.

Kebijakan pemerintahan baru Amerika Serikat adalah untuk "bekerja sama dengan mitra regional kami untuk menurunkan kemampuan dan operasi Houthi dan menyangkal sumber daya untuk mengakhiri serangan mereka", katanya.

Dia juga mengatakan bahwa ia akan mengarahkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk mengakhiri hubungannya dengan entitas-entitas yang telah melakukan pembayaran kepada kelompok tersebut.

Mengomentari keputusan Amerika Serikat tersebut, Nasreddin Amer, Wakil Kepala Badan media kelompok Houthi, mengatakan bahwa "pencantuman Houthi ke dalam daftar organisasi teroris oleh Washington akan gagal karena gagal di laut".

"Target dari keputusan Amerika Serikat adalah rakyat Yaman yang telah berdiri bersama Gaza, yang merupakan kehormatan yang sangat besar bagi rakyat kami dan merupakan bagian dari jihad mereka," katanya.

Patut dicatat bahwa sejak November 2023, Houthi telah menyerang kapal kargo Israel atau yang terkait dengan Israel di Laut Merah dengan rudal dan pesawat tak berawak, dan juga menyerang target di dalam Israel, sebagai bagian dari solidaritas mereka dengan Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi dan genosida oleh tentara penjajah dengan perlindungan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis

 

Menanggapi serangan-serangan ini, Washington dan London mulai melancarkan serangan udara dan serangan rudal terhadap posisi Houthi di Yaman pada awal 2024, yang kemudian ditanggapi oleh kelompok itu dengan mengumumkan bahwa mereka kini menganggap semua kapal Amerika Serikat dan Inggris sebagai target militer mereka, dan memperluas serangan mereka ke kapal-kapal yang melintasi Laut Arab dan Samudra Hindia atau ke mana pun yang dapat dijangkau oleh senjatanya.

Israel juga mengebom beberapa target di dalam Yaman, terutama di Sanaa, dan mengancam akan "mengejar" para pemimpin kelompok tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement