Ahad 12 Jan 2025 14:43 WIB

Sikap Pesimis Jadi Bentuk Prasangka Buruk kepada Allah, Begini Penjelasannya

Nabi Muhammad juga mengingatkan umatnya agar berbaik sangka kepada Allah.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pekerja beraktivitas di salah satu pusat perkantoran di Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja beraktivitas di salah satu pusat perkantoran di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, Umat Islam diminta berhati-hati dengan sikap pesimis saat menghadapi ujian hidup. Sikap tersebut dinilai sama dengan prasangka buruk kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW dikisahkan sangat menyukai sikap optimis. Tak seperti pesimis, sikap optimis merupakan bentuk prasangka baik kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan umatnya agar berbaik sangka kepada Allah SWT.

Baca Juga

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لِقُتَيْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, "Allah 'azza wajalla berfirman: Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR Imam Muslim)

photo
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi). Islam tidak mengenal hukum karma, namun Islam meyakini bahwa perbuatan manusia pasti akan menghasilkan balasan yang setimpal. - (Dok. Freepik)

Syekh Al-Izz bin Abdus Salam dalam kitab Syajaratul Maarif menjelaskan Nabi Muhammd SAW sangat menyukai sifat optimistis dan tidak menyukai pesimistis. Sebab sikap optimistis merupakan bentuk prasangka baik kepada Allah SWT. Sedangkan sikap pesimistis itu merupakan bentuk buruk sangka kepada Allah SWT.

Dijelaskan juga berbaik sangka kepada Allah SWT merupakan bentuk mengagungkan pada rahmat Allah dan ampunan-Nya. Sehingga di dalam kondisi apapun yang menimpa seseorang, Syekh Al-Izz mengimbau kepada umat Islam untuk selalu berhusnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement