Ahad 12 Jan 2025 14:16 WIB

Wanita Nyaris Dirajam Atas Perintah Umar Akhirnya Selamat karena Ali, Ini Kisahnya

Ali mengungkapkan, wanita tersebut seorang yang linglung (gila).

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Umar bin Khattab
Foto: dok wiki
Umar bin Khattab

REPUBLIKA.CO.ID, Umar bin Khattab Radhyalahu anhu dan Ali bin Abi Thalib Radhyalahu anhu adalah dua sahabat Nabi Muhammad SAW. Keduanya merupakan pria perkasa yang tidak diragukan lagi keimanannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Umar mendapat julukan Singa Padang Pasir dan Ali mendapat julukan Singa Allah. Diriwayatkan oleh Abu Zhibyan Al-Janabi, suatu ketika didatangkan seorang wanita yang telah berbuat zina ke hadapan Khalifah Umar bin Khattab. Khalifah Umar kemudian memerintahkan untuk merajamnya.

Baca Juga

Dikutip dari buku 150 Kisah Ali bin Abi Thalib yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi, di tengah perjalanan, orang-orang yang diperintahkan untuk merajam wanita yang melakukan zina itu bertemu dengan Ali bin Abi Thalib. Ali bertanya, "Ada apa ini?”

"Dia telah berzina dan Umar menyuruh merajamnya," jawab orang-orang yang membawa si pezina. 

Namun, Ali melepaskan wanita itu dari tangan mereka dan menghalangi mereka. Mereka pun kembali kepada Umar. 

Khalifah Umar bertanya kepada mereka, “Apa yang menyebabkan kalian kembali?” Mereka menjawab, "Ali."

Khalifah Umar berkata, "Tidak mungkin Ali melakukan hal ini, kecuali karena sesuatu yang dia ketahui."

Maka, diutuslah seseorang untuk menemui Ali. Tidak lama kemudian, Ali datang dengan agak marah. Khalifah Umar bertanya, "Mengapa engkau mencegah mereka?”

Ali menjawab, “Tidakkah engkau mendengar Rasulullah bersabda: Diangkat catatan amal dari tiga orang: orang yang tidur hingga dia bangun, anak kecil sehingga dia menjadi dewasa, dan orang gila sampai dia berakal?"

Umar menjawab, “Ya, tentu saja.” 

Ali menegaskan, "Sesungguhnya wanita ini seorang yang linglung (gila) dari bani fulan, kemungkinan ada orang yang memerkosanya saat penyakitnya kambuh."

Umar menjawab, "Aku tidak tahu soal itu.” 

Maka Khalifah Umar pun tidak jadi merajam wanita tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement