REPUBLIKA.CO.ID, Tidak lama lagi, umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan 1446 H/2025. Kaum Muslimin yang masih mempunyai utang puasa dinilai harus cepat menggantinya. Apabila utang puasa tersebut sengaja tidak diganti hingga memasuki bulan puasa lagi maka akan berdosa.
Meski demikian, tidak semua orang bisa melaksanakan puasa wajib. Sebagai contoh, wanita yang dalam keadaan nifas atau baru saja melahirkan. Isu ini penting dipahami oleh wanita terutama terkait Qadha' Puasa dan Fidyah.
Ulama al-Quran, Prof Quraish Shihab dalam buku Menjawab ?...1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui, menjelaskan apakah wanita yang tidak berpuasa karena melahirkan wajib mengganti puasa dan fidyah atau salah satunya?
Quraish menjelaskan masa nifas biasa berlangsung minimal sesaat dan biasanya 40 hari. Menurut dia, wanita yang sudah berhenti nifasnya dan mampu berpuasa maka wajib berpuasa. Jika masih keluar darah setelah 12 hari melahirkan maka masih dianggap dalam keadaan nifas.
Apabila darah sudah berhenti dan tidak berpuasa karena mengkhawatirkan keselamatan diri sendiri maka cukup mengganti puasa di hari lain tanpa membayar fidyah. Adapun jika tidak berpuasa karena mengkhawatirkan bayi yang sedang disusui maka wajib mengganti puasa di hari lain dan membayar fidyah.
Mengenai ketentuan siapa yang boleh tidak berpuasa sudah tercantum di dalam al-Quran Surah al-Baqarah ayat 184:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."