REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT — Perwakilan Hamas di Lebanon mengungkapkan, detail perkembangan terakhir mengenai negosiasi gencatan senjata di Gaza. Ahmad Abdel Hadi, kepada Al Mayadeen, mengatakan, Hamas mendesak agar Israel memenuhi tuntutan gencatan senjata tersebut.
"Bola sekarang ada di tangan Netanyahu," perwakilan Hamas di Lebanon, Abdel Hadi, mengatakan kepada Al-Mayadeen, di tengah terungkapnya perkembangan yang terlihat dalam negosiasi Doha untuk kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di jalur Gaza.
Sebelumnya, sumber Hamas menyatakan, pihaknya sudah menyerahkan daftar 34 sandera kepada Israel sebagai bagian dari proses negosiasi gencatan senjata.
Menurut Abdel Hadi, Hamas menunjukkan fleksibilitas yang tinggi untuk mencapai kesepakatan selama pembicaraan. Dia mengungkapkan, semua poin yang sebenarnya kontroversial telah berhasil diselesaikan, terutama untuk memastikan berakhirnya penderitaan rakyat Palestina.
Abdel Hadi menyatakan, bola sekarang ada di tangan Netanyahu, terutama setelah Hamas menyetujui semua klausul perjanjian. Menurut Abdel Hadi, hanya Netanyahu yang dapat menghalangi perjanjian atau menandatanganinya.
Ia juga menekankan desakan Hamas bahwa setiap kemungkinan kesepakatan harus mencakup komitmen yang jelas untuk mengakhiri perang sepenuhnya, penarikan penuh dari Gaza, dan pemulangan warga yang mengungsi. Dia menekankan bahwa gerakan tersebut meminta peta yang menguraikan rincian penarikan ini untuk memastikan pelaksanaannya.
Secara umum, suasana menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut bersifat menyeluruh, tidak parsial, dan bertujuan untuk mengakhiri agresi secara menyeluruh dan penarikan penuh pendudukan Israel dari daerah kantong Palestina, pejabat Hamas tersebut menjelaskan.
Dalam perincian lebih lanjut kepada Al Mayadeen, Abdel Hadi menambahkan, para mediator sedang menunggu posisi resmi Israel dan penandatanganan kesepakatan. Meski demikian, mereka mencatat pada saat-saat terakhir negosiasi, Netanyahu memberlakukan persyaratan yang dapat ditangani Hamas secara fleksibel untuk menyelesaikan kesepakatan.
"Tidak ada lagi pembenaran atau alasan bagi Netanyahu untuk menghalangi perjanjian ini seperti yang telah dilakukannya di masa lalu. Segala sesuatunya seharusnya berjalan ke arah yang benar, tetapi kita tidak dapat memastikannya karena Netanyahu dikenal karena tipu dayanya."
Media Israel sebelumnya melaporkan pada Senin bahwa pihak penjajah mengusulkan kesepakatan parsial untuk menghindari tuntutan Hamas agar penarikan pasukan sepenuhnya dan diakhirinya perang di jalur Gaza.