Senin 06 Jan 2025 14:20 WIB

Ketika Nabi Muhammad SAW Bercanda

Anas juga meriwayatkan Nabi Muhammad SAW juga bercanda.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anas bin Malik Radhiyallahu anhu menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW sering bergaul dan bermain bersama anak-anak kecil. Anas juga meriwayatkan Rasulullah SAW juga bercanda.

Anas bercerita bahwa ada seorang dari dusun terpencil yang bernama Zahir bin Haram. Rasulullah SAW menjulukinya orang dusun. 

Baca Juga

Ketika Rasulullah SAW mempersiapkan segala sesuatu untuk suatu perjalanan, Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya Zahir adalah anak dusun kami.”

Nabi Muhammad SAW menyukai Zahir, padahal rupanya tidak bagus sama sekali. Suatu hari Rasulullah SAW mendatanginya ketika ia menjual perhiasannya. Tanpa diketahui Zahir, Rasulullah SAW mendekapnya dari belakang.

Zahir kaget dan berkata, “Lepaskan aku.” Lalu, ia menoleh ke belakang dan terkejut ketika melihat ternyata orang yang mendekapnya adalah Rasulullah SAW.

Setelah mengetahui itu Rasulullah SAW, Zahir tidak melepaskan diri, Zahir malah melekatkan punggungnya pada dada Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada orang banyak, “Siapa yang mau membeli budak ini?”

Namun, tidak seorang pun menyahut. Maka, Zahir berkata, "Sepertinya, aku tidak laku, wahai Rasulullah.”

Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Di sisi Allah kau berharga mahal, wahai Zahir.”

Di waktu dan tempat berbeda, Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menuturkan bahwa para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, engkau mencandai kami.” 

Rasulullah SAW tersenyum dan berkata, "Sesungguhnya aku tidak berkata kecuali yang benar.” Demikian dikisahkan dalam buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW yang ditulis Fuad Abdurahman.

Di waktu yang berbeda, diriwayatkan ada seorang wanita tua datang menemui Rasulullah SAW. 

Wanita tua itu berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Allah memasukkanku ke surga.”

Rasulullah SAW tersenyum seraya menjawab, "Nek, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh wanita tua.” 

Kontan saja wanita tua ini menangis sambil beranjak pergi. Melihat wanita itu pergi sambil menangis, Rasulullah SAW berkata kepada para sahabat, “Katakan kepadanya bahwa ia tidak akan masuk surga dalam keadaan tua renta (tetapi dijadikan muda lagi). Bukankah Allah telah berfirman, Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung. Lalu kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya." 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ  

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan yang penuh cinta (lagi) sebaya umurnya, (QS Al-Waqi‘ah Ayat 35)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement