Rabu 01 Jan 2025 14:30 WIB

Kata UNICEF Soal Bayi Wafat Karena Kedinginan di Gaza Palestina

Semakin bertambah bayi yang wafat karena kedinginan di Gaza Palestina.

Truk mengangkut bantuan Unicef.
Foto: Anadolu Agency
Truk mengangkut bantuan Unicef.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Seorang pejabat Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada Selasa (31/12) menyatakan terdapat tujuh bayi yang meninggal akibat cuaca dingin di Jalur Gaza pada akhir Desember.

"Tragis dan tidak dapat diterima bahwa sejak 23 Desember, tujuh bayi baru lahir dan bayi dilaporkan meninggal akibat cuaca dingin dan kurangnya tempat perlindungan yang memadai di Gaza," ujar Ricardo Pires, manager komunikasi UNICEF kepada Anadolu.

Baca Juga

Selain itu, Pires menambahkan bahwa kematian yang sebenarnya bisa dicegah itu menunjukkan buruknya keadaan dan keputusasaan yang dihadapi keluarga dan anak-anak di seluruh wilayah Jalur Gaza selama lebih dari 14 bulan.

"Cedera akibat dingin, seperti radang dingin dan hipotermia, menimbulkan risiko serius bagi anak-anak kecil di tenda dan tempat penampungan sementara lainnya yang tidak dilengkapi dengan peralatan memadai untuk menghadapi cuaca dingin. Bagi bayi baru lahir, balita, dan anak-anak yang rentan secara medis, bahayanya bahkan lebih serius," kata Pires..

Pires memperingatkan akan bertambahnya jumlah kematian seiring suhu yang terus menurun.

"Dengan suhu yang diperkirakan akan terus turun, sangat disayangkan bahwa akan ada lebih banyak anak yang kehilangan nyawa akibat kondisi tidak manusiawi yang mereka alami, yang tidak memberikan perlindungan dari hawa dingin," katanya.

Selain bahaya langsung dari cuaca dingin, Pires mencatat bahwa keluarga di Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang lebih besar, termasuk tempat berlindung, gizi, dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.

Pires menekankan komitmen UNICEF untuk "terus bekerja tanpa kenal lelah, membagikan pakaian musim dingin, selimut, dan dan perlengkapan darurat untuk anak-anak," meskipun banyak tantangan.

"Namun sayangya, kemampuan lembaga kemanusiaan untuk memberikan bantuan penyelamatan nyawa dalam skala yang dibutuhkan masih sangat terbatas," imbuhnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement