Jumat 27 Dec 2024 16:55 WIB

Cara Syekh Ibnu Athaillah Memaknai Kebahagiaan dan Penderitaan  

Allah SWT menganugerahkan berbagai limpahan spiritual.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Kunci hidup bahagia. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kunci hidup bahagia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari mengingatkan manusia agar menerima apapun yang diberikan Allah SWT, karena semua itu terjadi agar manusia mendekatkan diri kepada-Nya.

 "Allah SWT mengaruniakan kepada kamu limpahan spiritual agar kamu bisa menghampiri-Nya." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam)

Baca Juga

Allah SWT menganugerahkan berbagai limpahan spiritual kepada kamu, seperti kemiskinan yang membuat kamu gelisah dan kekayaan yang membuat kamu bahagia. Semua itu tidak lain hanyalah agar kamu selalu menghampiri-Nya.

Terimalah semua yang dibe­rikan Allah SWT kepada kamu. Jika kamu diberikan kenikmatan maka bersyukurlah, niscaya Allah SWT akan menambahnya.

Jangan kufur kepada-Nya. Sebab, kamu yang akan merasakan akibat perbuatan kufur itu, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Jika kamu ditimpakan mu­sibah maka bersabarlah dan berharap kelapangan dari-Nya. Jangan kamu menjauhi Allah SWT dan meninggalkan perintah-Nya, karena hal itu justru akan membuat kamu makin sengsara.

Naik atau turunnya nikmat yang kamu terima adalah sebuah kebaikan yang mengandung hikmah sangat mendalam. Terkadang, akal mampu mencernanya, dan terkadang akal justru lemah dalam menganalisisnya. Pastinya, segala sesuatu ada hikmahnya.

Kebahagiaan yang hakiki adalah ketika kamu dekat dengan Allah SWT Yang Maha Baik. Sedangkan kesengsaraan hakiki adalah ketika kamu menjauh dari Allah SWT, walaupun Allah Yang Maha Besar selalu dekat bersama kamu.

Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement