REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah, Geir O. Pedersen, tiba di Damaskus pada Minggu (15/12) untuk melangsungkan sejumlah pembicaraan guna mendorong proses politik dan mengatasi tantangan di negara yang sedang dilanda konflik tersebut.
“Perubahan yang kita saksikan setelah jatuhnya rezim Assad sangat besar dan amat memberikan harapan, namun masih banyak tantangan di depan,” ujarnya saat tiba, seperti dilansir Kantor Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Suriah (OSES).
Kunjungan dilakukan Pedersen pada saat yang krusial bagi Suriah. Ia menekankan pentingnya proses politik yang inklusif dan dipimpin oleh rakyat Suriah sendiri.
“Proses ini harus dipimpin oleh orang-orang Suriah,” katanya, seraya menambahkan bahwa dukungan internasional tetap menjadi kunci dalam mempermudah jalan ke depan. Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi oleh Pedersen adalah pemulihan kembali fungsi lembaga negara untuk memastikan pelayanan dasar, penegakan hukum, dan keamanan.
“Sangat penting untuk memastikan lembaga-lembaga negara berfungsi secara efektif,” katanya menekankan.
Ia juga menyoroti urgensi mengatasi krisis kemanusiaan di Suriah.