Rabu 27 Nov 2024 07:37 WIB

Bak Teroris, Israel Bom Beirut Sehari Sebelum Gencatan Senjata

Pengeboman Israel menghancurkan sebuah gedung empat lantai.

Israel bombardir Beirut (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Israel bombardir Beirut (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan Israel telah menerima gencatan senjata dengan Lebanon. Gencatan senjata tersebut akan berlaku pada Rabu (27/11/2024) sekitar puku 4 dini hari waktu setempat. 

Meski demikian, militer penjajah Israel melancarakan  serangkaian serangan udara besar-besaran pada Selasa. Serangan intensif tersebut dilakukan di seluruh Lebanon, terutama ibu kota Beirut, dan pinggiran selatan. Serangan teror ini terjadi saat kabinet Israel mempertimbangkan usulan gencatan senjata untuk mengakhiri perang.

Baca Juga

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa tanpa pemberitahuan sebelumnya, tiga serangan udara Israel menargetkan lingkungan Noueiri di pusat kota Beirut. Pengeboman tersebut menghancurkan sebuah gedung empat lantai yang menampung orang-orang yang mengungsi. Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan itu menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 35 orang lainnya. Jumlah tersebut masih berupa estimasi awal.

Tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada penduduk di empat lingkungan di pusat kota Beirut, menandai arahan pertama semacam itu untuk pusat kota selama perang dua bulan.

Pasukan penjajah Israel juga melakukan serangan udara di daerah Barbour, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 10 orang lainnya.Tidak ada pemimpin Hizbullah yang menjadi sasaran serangan Israel di pusat kota Beirut, lapor Al-Mayadeen.

Serangan gencar tersebut mengingatkan publik Lebanon pada beberapa hari terakhir perang Israel tahun 2006  saat pesawat tempur Israel melancarkan lebih dari 20 serangan udara di pinggiran selatan Beirut. Serangan tersebut dilakukan eberapa jam sebelum gencatan senjata berlaku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement