Senin 25 Nov 2024 15:55 WIB

Din Syamsuddin: Penciptaan Kemakmuran adalah Misi Kemanusiaan

Prof Din Syamsuddin jelaskan makna tema Milad ke-112 Muhammadiyah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof Din Syamsuddin saat mengisi materi di PCM Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (24/11/2024).
Foto: dok ist
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof Din Syamsuddin saat mengisi materi di PCM Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (24/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Dalam perspektif Islam, menciptakan kemakmuran di dunia ini adalah sebuah misi kemanusiaan. Sebab, manusia merupakan wakil Allah di muka bumi (khalifatullah fil 'ardh), sebagaimana ditegaskan dalam Alquran.

Pesan itu disampaikan Prof Din Syamsuddin dalam kegiatan pengajian "Fajar Timur Muhammadiyah" di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin. Menurut ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015 itu, kemakmuran mestilah diikhtiarkan oleh kaum Muslimin.

Baca Juga

Dalam kaitan itu pula, lanjut dia, peringatan milad ke-112 Muhammadiyah mengambil tema "Kemakmuran untuk Semua." Persyarikatan ini memandang, gagasan kemakmuran tidak hanya meliputi aspek materiel, melainkan juga rohaniah.

Din mengingatkan, ide perihal kemakmuran juga pernah digagas oleh Ibnu Khaldun, seorang ilmuwan pada era keemasan peradaban Islam yang juga digelari "Bapak Sosiologi." Dalam konsep penulis Muqaddimah itu, gagasan tersebut dapat dijelaskan dengan konsep umran.

Umran berasal dari akar kata yang sama dengan makmur (a'mara-ya'muru). Ini mengandung arti 'meramaikan', 'membangun', atau 'mengembangkan.'

"Umran identik dengan pembangunan masyarakat untuk adanya kesejahteraan yang meliputi aspek jasmaniah dan rohaniah sekaligus," ujar Din Syamsuddin di hadapan seribuan orang hadirin pengajian yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tanggulangin itu, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (25/11/2024).

Oleh karena itu, lanjut guru besar FISIP UIN Syarif Hidayatullah ini, menghadirkan kemakmuran berarti menjelmakan amal saleh atau kerja-kerja kebaikan. Kebajikan itu pun mesti membawa manfaat dan maslahat dalam kehidupan umat manusia.

"Di sinilah pertautan antara keimanan dengan perbuatan memakmurkan, seperti pada ayat (Alquran) tentang yang memakmurkan masjid. Hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat, serta tidak takut kecuali kepada Allah," papar mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement