Kamis 21 Nov 2024 15:50 WIB

Arab Saudi dan Indonesia Perkuat Posisi di Pasar Keuangan Syariah Dunia

Indonesia berhasil mencatatkan rekor besar dengan penerbitan Sukuk.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: Islamitijara.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada November 2024, Saudi Investment Bank (SAIB) dan Pemerintah Indonesia mencatatkan pencapaian penting di pasar sukuk global, menunjukkan tingginya kepercayaan investor. SAIB menawarkan sukuk mudarabah perpetual dengan yield 6,375 persen, sementara Indonesia berhasil menerbitkan Sukuk Global senilai 2,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp42,9 triliun, yang disambut antusias oleh pasar internasional.

SAIB, dengan kepercayaan tinggi dari investor global, memulai penawaran sukuk mudarabah perpetual berbasis Tier 1, yang menawarkan hasil imbal balik sebesar 6,375 persen, lebih rendah dari estimasi awal di kisaran 6,875 persen. Sukuk ini diperkirakan bernilai antara 500 juta dolar AS hingga 750 juta dolar AS, setara dengan Rp7,75 triliun hingga Rp11,625 triliun.

Baca Juga

"Dengan buku pesanan yang telah mencapai 4 miliar dolar AS (sekitar Rp62 triliun), SAIB menunjukkan permintaan tinggi untuk instrumen syariah dari pasar global. Sukuk ini, yang akan dicatatkan di Bursa Efek London, didukung oleh institusi terkemuka seperti Citigroup, HSBC, dan Standard Chartered Bank," seperti dikutip dari Zawya, Rabu (20/11/2024).

Sementara Indonesia berhasil mencatatkan rekor besar dengan penerbitan Sukuk Global senilai 2,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp42,9 triliun, menjadikannya penerbit sukuk terbesar di Asia Tenggara pada 2024. Penerbitan ini terdiri dari tiga tenor, dengan total pemesanan mencapai 4,9 miliar dolar AS, lebih dari dua kali lipat dari target yang ditetapkan. Sukuk Indonesia mencatatkan imbal hasil yang lebih rendah dari yang diharapkan, berkisar antara 5,00 persen hingga 5,65 persen, mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Sukuk ini menggunakan struktur akad Wakalah dan telah mendapatkan opini syariah dari Dewan Syariah Nasional-MUI.

Dengan pencapaian luar biasa ini, kedua penerbit menunjukkan betapa besarnya minat global terhadap instrumen keuangan berbasis syariah yang berkelanjutan. Keberhasilan mereka tidak hanya mencerminkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia dan Arab Saudi, tetapi juga memperkokoh posisi mereka sebagai pemimpin di pasar keuangan syariah dunia. 

Sumber:

https://www.zawya.com/en/economy/islamic-economy/saudi-investment-bank-begins-offering-usd-at1-sustainable-sukuk-xzimkgzm

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement