REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengunjungi dan turut berbelasungkawa atas musibah longsor yang menyebabkan pematang kolam roboh dan menimpa sembilan santri di Yayasan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida), Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya ikut prihatin dan mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa pondok pesantren kita di sini yang sampai menelan korban," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Longsor terjadi pada 13 November 2024 tersebut membuat empat santri wafat dan lima terluka. Menag bersama ribuan santri pun ikut mendoakan korban wafat. Sementara, untuk santri yang terluka, ia mendoakan agar mereka lekas pulih dan bisa beraktivitas kembali.
"Kami tadi berdoa semoga insya Allah para santri yang wafat menjadi syuhada yang nanti akan menanti kita di pintu syurga. Mereka-mereka yang mendahului kita itu," kata dia.
Kehadiran Menag juga sekaligus memberi bantuan kepada para korban dan pesantren. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban para korban dan keluarga. Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp200 juta.
"Jangan dilihat dari segi nilainya, tetapi lihat bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sangat peduli terhadap kejadian yang menimpa warganya," ujar Menag.
Menag berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. Peristiwa ini juga sebisa menjadi pelajaran bagi siapa pun.
Pimpinan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) Sukabumi Supriatna Mubarok mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan kepedulian Kemenag atas musibah yang terjadi.
"Terima kasih kepada Kemenag, khususnya kepada Pak Menteri, Al Mukarom, semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan di tengah kesibukan beliau," kata dia.