REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Drs Bahrun, M.Pd menyatakan pendidikan karakter holistik integratif sangat relevan untuk membentuk generasi bangsa unggul dalam menghadapi disrupsi globalisasi.
“Pendidikan karakter, dengan fokus pada moral integritas, tanggung jawab, dan etos kerja, perlu menjadi landasan dalam membekali generasi muda menghadapi era global yang dinamis,” kata Prof Bahrun di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam sistem pendidikannya, terutama dengan hadirnya teknologi yang mempengaruhi cara belajar dan mengajar.
Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana memadukan nilai-nilai oral dan etika dengan keterampilan abad ke-21, seperti literasi digital dan kompetensi sosial, sehingga generasi penerus tidak hanya menguasai teknologi tetapi juga memiliki fondasi moral yang kuat.
Ia mengatakan dengan tantangan disrupsi globalisasi, pendidikan karakter bagi anak bangsa di Indonesia menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Di mana pendidikan karakter tidak hanya berfungsi sebagai landasan moral dan etika, tetapi juga sebagai panduan bagi generasi muda untuk beradaptasi di era modern yang penuh dengan perubahan teknologi dan sosial.
Dalam orasi ilmiah saat dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Syiah Kuala, ia mengatakan dalam konteks globalisasi, anak-anak Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi tantangan global dengan tetap menjaga nilai-nilai lokal dan nasional yang telah diwariskan.