Selasa 12 Nov 2024 12:55 WIB

Merayakan Keberagaman dalam Festival Perdamaian di Peacetival

Peacetival 2024 merupakan hasil kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung.

Festival Perdamaian di Peacetival
Foto: Dok Republika
Festival Perdamaian di Peacetival

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- PeaceGeneration Indonesia kembali menggelar Peacetival Vol. 7, sebuah festival perdamaian yang bertempat di Institut Teknologi Bandung. Mengusung tema Dari Keberagaman Kita Rajut Perdamaian, Peacetival hadir untuk menciptakan ruang perjumpaan, dialog, dan kolaborasi lintas budaya, agama, dan keyakinan.

Peacetival 2024 merupakan hasil kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung dan didukung oleh Joint Initiative for Strategic Action (JISRA), Pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2), serta melibatkan berbagai organisasi masyarakat sipil dan anak muda dari wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

Baca Juga

Festival ini dirancang dalam rangka meruntuhkan stigma dan prasangka yang seringkali membatasi hubungan antar kelompok.

"PeaceGen berkomitmen untuk menciptakan ruang pertemuan yang menjadi jembatan antara masyarakat dari beragam budaya, agama, dan keyakinan, guna mengurangi polarisasi yang ada serta menjaga keberagaman dan perdamaian di Indonesia. Melalui Peacetival Vol. 7, kami ingin menunjukkan bahwa kerja sama yang kuat antara organisasi masyarakat sipil, institusi pendidikan, universitas, pemerintah, dan kaum muda dapat dihadirkan secara kreatif dan interaktif, sehingga semua pihak dapat merasakannya,” ujar Irfan Amali, Direktur Eksekutif PeaceGeneration Indonesia dalam siaran pers, Senin (11/11/2024)

Peacetival Vol. 7 menawarkan berbagai kegiatan interaktif dan diskusi yang dirancang untuk memperkuat pemahaman dan kesadaran akan pentingnya perdamaian dan keberagaman, di antaranya:

Game for Peace: Sebuah arena bermain board game yang dirancang khusus untuk mengasah pemahaman tentang nilai-nilai perdamaian dan empati. Melalui permainan ini, peserta dapat mempelajari cara-cara berkomunikasi dan menyelesaikan konflik dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kolaborasi.

Present The Peace: Sebuah sesi yang membahas strategi dan cara membangun serta merawat keberagaman dan perdamaian di Indonesia.

Film The Peace: Pemutaran dan diskusi film dokumenter The Invisible Wall, yang menggambarkan pentingnya kerja sama antar komunitas untuk meruntuhkan stigma dan prasangka.

Perform The Peace: Festival akan ditutup dengan pertunjukan seni yang menghadirkan seniman seperti Panji Sakti, Zahra Petani, PeaceCapella, bersama penampilan dari sekolah dan universitas.

Peacetival juga menghadirkan tiga sesi diskusi bertajuk Talk the Peace, yang mengupas isu keberagaman dari berbagai sudut pandang:

Talk the Peace #1 - Keberagaman & Pemuda: Menggali pentingnya pendidikan perdamaian bagi anak muda. Sesi ini dipandu oleh Irfan Amali yang akan memberikan wawasan tentang peran pendidikan dalam membentuk generasi muda yang toleran dan menghargai keberagaman.

Talk the Peace #2 - Keberagaman & Lingkungan: Membahas tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk kepedulian lintas keyakinan dan budaya.

Talk the Peace #3 - Keberagaman & Perempuan: Mengupas peran perempuan dalam menjaga keberagaman dan menghadirkan perspektif advokasi yang dilakukan oleh organisasi perempuan, sesi ini melibatkan perwakilan dari Fatayat NU dan organisasi perempuan lainnya.

Bersamaan dengan Peacetival, K-Hub meluncurkan K-Hub PCVE Outlook #4: Strategi Komunikasi Digital Tangkal Paham Radikal, sebuah riset yang mengulas strategi komunikasi digital organisasi masyarakat sipil dalam upaya mencegah dan menanggulangi ekstremisme kekerasan di Indonesia.

Bekerja sama dengan Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2), riset ini menghadirkan panduan dan praktik baik untuk organisasi masyarakat sipil dalam menyusun dan mengelola strategi komunikasi yang lebih efektif untuk menangkal paham radikal. Peluncuran ini dibuka dengan sambutan dari Deputi Kerjasama Internasional BNPT RI, perwakilan AIPJ2, Direktur Eksekutif PeaceGeneration Indonesia, dan Direktur Kemahasiswaan ITB.

.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement