Sabtu 02 Nov 2024 10:59 WIB

PBNU akan Gelar Konferensi Internasional Humanitarian Islam, Dibuka Presiden Prabowo

Humanitarian Islam merupakan kelanjutan dan penguatan terhadap konsep khittah NU1926.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan membuka gelaran Konferensi Internasional Humanitarian Islam (International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah) pada Selasa (5/11/2024) pagi di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.
Foto: PBNU
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan membuka gelaran Konferensi Internasional Humanitarian Islam (International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah) pada Selasa (5/11/2024) pagi di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan membuka gelaran Konferensi Internasional Humanitarian Islam (International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah) pada Selasa (5/11/2024) pagi di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat. Setelah pembukaan di UI, kegiatan konferensi akan dilaksanakan di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada 5-6 November 2024.

Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, gerakan Humanitarian Islam atau Islām lil Insāniyah sendiri telah dicetuskan sejak 10 tahun yang lalu oleh elemen-elemen Nahdlatul Ulama dalam konteks perkembangan pemikiran dan gerakan NU.

Diikuti 20 profesor, akademisi, dan kiai

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Humanitarian Islam, Ahmad Ginanjar Sya'ban menerangkan, konferensi Humanitarian Islam akan dihadiri sejumlah kiai, cendekiawan, dan akademisi internasional dari Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Australia, Afrika dan Asia Tenggara serta Indonesia.

"Konferensi ini akan diikuti oleh sekitar 20 profesor dan akademisi luar negeri serta kiai dan 20 peninjau dari akademisi dalam negeri," jelas Ginanjar dalam siaran pers.

Beberapa di antaranya adalah Profesor Robert W Hefner dari Boston University AS, Profesor Greg Barton dari Deakin University Australia, KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbono Jawa Timur, KH Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al Anwar Rembang Jawa Tengah, KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU, Profesor Rüdiger Lohlker dari Universitas Vienna Austria, Profesor James B Hoesterey dari Emory University AS, Profesor Amanta tho Seeth dari Humboldt University of Berlin Jerman, Profesor Nelly van Doorn-Harder dari Wake Forest University AS, Profesor Ismail Fajrie Alatas dari New York University, Profesor Timothy Shah dari CSCV, Prof. Al-Makin dari UIN Sunan Kalijaga serta Profesor Ahmad Syafiq dari Universitas Indonesia, dan sebagainya.

Agenda kunjungan

"Acara Konferensi ini dilanjutkan dengan sejumlah rangkaian excursion ke beberapa situs-situs bersejarah di Indonesia khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 7-10 November 2024," kata Ginanjar.

Peserta konferensi internasional, lanjutnya, juga akan melakukan kunjungan ke KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Masjid Menara Kudus dan Klenteng Sam Poo Kong sebelum melanjutkan rangkaian perjalanan ke Yogyakarta.

"Kunjungan para peserta internasional ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur pada 9 November 2024 akan menjadi rangkaian penutup dalam Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang diselenggarakan oleh PBNU, CSCV,dan UI," ujar Ginanjar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement