REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Lebih dari 4.000 penulis, penerbit, dan para sastrawan, dari seluruh dunia telah menandatangani ikrar untuk memboikot lembaga budaya Israel yang terlibat atau tetap diam atas penindasan luar biasa zionis terhadap warga Palestina. Diantara mereka, termasuk penulis terkemuka, Arundhati Roy, Sally Rooney, dan Naomi Klein.
Aksi boikot tersebut diumumkan Festival Sastra Palestina (PalFest) pada Senin (28/10/2024). Deklarasi tersebut dinilai merupakan boikot budaya terbesar terhadap lembaga Israel dalam sejarah, dilansir dari Palestine Chronicle.
“Kami, sebagai penulis, penerbit, pekerja festival sastra, dan pekerja buku lainnya, menerbitkan surat ini saat kami menghadapi krisis moral, politik, dan budaya paling mendalam di abad ke-21. Ketidakadilan luar biasa yang dihadapi warga Palestina tidak dapat disangkal,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
“Budaya telah memainkan peran integral dalam menormalkan ketidakadilan ini. Lembaga budaya Israel, yang sering bekerja sama secara langsung dengan negara, telah berperan penting dalam mengaburkan, menyamarkan, dan menutup-nutupi perampasan dan penindasan terhadap jutaan warga Palestina selama beberapa dekade,” tambah surat tersebut.
“Kami memiliki peran untuk dimainkan. Kami tidak dapat dengan hati nurani yang baik terlibat dengan lembaga-lembaga Israel tanpa mempertanyakan hubungan mereka dengan apartheid dan pemindahan paksa,” lanjutnya.