REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Takwa secara sederhana dapat diartikan melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang Allah SWT. Sementara itu, iman dapat diartikan membenarkan dengan hati, diungkapkan dengan kata-kata, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dai asal Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS), mengatakan, takwa tidak mungkin muncul tanpa didahului oleh iman. Karena itu, takwa selalu dikaitkan dengan iman.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa qūlū qaulan sadīdā(n).
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. (QS Al-Ahzab Ayat 70)
UAS memberikan contoh orang yang tidak beriman atau tidak percaya. UAS menceritakan, seorang bapak oleh dokter dilarang makan daging, susu, makanan yang mengandung minyak karena akan meningkatkan kolesterol.
"Setelah pulang dari dokter, si bapak mau makan gulai kambing, tongseng kambing, minum susu, makan makanan yang mengandung minyak goreng," kata UAS dikutip dari video yang diposting akun Instagram ustadzabdulsomad_official, Senin (28/10)