Kamis 24 Oct 2024 10:27 WIB

Jadi Wamenlu RI Bidang Dunia Islam, Anis Matta Diharapkan Percepat Palestina Merdeka

Anis juga diharapkan mampu membangun koalisi untuk mereformasi hak veto DK PBB.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anis Matta menjadi salah satu nama yang mengisi Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto. Anis Matta mengisi pos wakil menteri luar negeri bersama dua nama lainnya yakni Armanatha Nasir dan Arif Havas Oegroseno. Tiga wamenlu ini akan membantu tugas-tugas menlu Sugiono dalam menjalankan tugas diplomatik RI ke luar negeri.

Anis Matta akan fokus untuk urusan luar negeri terkait isu-isu dunia Islam. Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah menilai bahwa penunjukan Anis Matta sebagai wakil menteri luar negeri yang berfokus pada isu-isu di dunia Islam sangat cocok.

Baca Juga

Anis memiliki visi Indonesia yang sangat jelas dan rinci serta memiliki rekam jejak yang luas di bidang keorganisasian internasional. Selain itu, Anis sudah lama aktif dalam berbagai kegiatan internasional yang berbasis kemasyarakatan dan kemuliaan umat manusia.

Adapun peran yang dapat dimainkan Anis sebagai Wamenlu yakni membangun kerja sama nyata dengan kelompok negara-negara Islam di berbagai organisasi internasional seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab. Kerja sama nyata yang dimaksud yakni di bidang investasi, perdagangan, teknologi, pendidikan, kesehatan dan dialog antar peradaban.

Dengan jabatan baru tersebut diharapkan Anis dapat terus mendalami masalah-masalah mendasar yang dihadapi dunia Islam termasuk rendahnya seluruh kriteria dalam Sustainable Development Goals (SDG), terutama sekali, di bidang pendidikan dan kesejahteraan umum, interlocking teknologi dan rendahnya kapasitas SDM dan keorganisasian dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan.

Melalui jabatannya sebagai Wamen, Anis diharapkan mampu berperan aktif dalam berbagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) seperti OKI, Gerakan Non-Blok (GNB), Liga Arab, dengan membawa semangat Dasasila Bandung yang hingga kini dinilai masih relevan.

Harapan lainnya kepada Anis yakni dapat merajut solidaritas masyarakat Islam sedunia untuk mempercepat kemerdekaan Bangsa Palestina agar menjadi sebuah negara yang berdaulat dan bersatu dengan batas-batas wilayah yang telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Diharapkan juga Wamen Anis mampu membangun koalisi moral di tingkat global untuk mereformasi Dewan Keamanan (DK) PBB yang hingga saat ini hanya dipermainkan oleh lima negara pemilik hak veto.

Sementara itu, Pengamat Kajian Timur Tengah Muhammad Syaroni Rofii, mengatakan bahwa jika dilihat dari latar belakang Anis Matta sebagai aktivis dan ketua partai politik beraliran agama, maka Wamen Anis memiliki wawasan dalam bidang hubungan internasional.

"Secara wawasan, saya kira Anis memiliki wawasan di bidang hubungan internasional. Terkait penunjukan pada isu-isu dunia Islam, tentu saja itu merupakan wewenang Menlu untuk mendistribusikan tugas kepada siapa yang diberikan, sebab dalam struktur Kementerian, Menlu adalah penentu kebijakan", katanya.

Anis dinilai memaksimalkan perannya sebagai Wamenlu dunia Islam untuk menggerakkan potensi OKI, Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 serta organisasi serupa lainnya untuk menopang kepentingan nasional Indonesia.

"Dunia Islam sangat potensial, namun belum digarap secara tersistematis dan berlanjut. Tidak cukup hanya pertemuan diplomatik saja, tetap harus ada aktivitas ekonomi dan kegiatan lainnya," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement