Selasa 22 Oct 2024 13:20 WIB

RS Indonesia Dibombardir Israel, Al-Washliyah: Dunia Melihat tapi Diam

Nilai kemanusiaan dan peradaban sudah pupus.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pasukan Israel sang penjajah yang didukung Amerika Serikat (AS) telah membakar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Utara pada Senin (21/10/2024). Merespon kebiadaban Israel, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, KH Masyhuril Khamis mengutuk keras pasukan Israel.

"Sebenarnya mata dunia lagi-lagi melihat biadabnya zionis Israel, tapi herannya belum ada reaksi yang di berikan untuk menghambat keganasan mereka," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Selasa (22/10/2024). 

Baca Juga

Kiai Masyhuril mengatakan, nilai kemanusiaan dan peradaban sudah pupus. Dia menyeru dunia internasional agar bersikap dengan tegas terhadap zionis Israel yang melakukan genosida di Gaza, Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, selain membakar RS Indonesia di Gaza, tentara Israel juga membakar gedung-gedung tempat ribuan orang berlindung, demikian disampaikan saksi mata di Gaza, Palestina, dikutip dari laman The National, Selasa (22/10/2024).

Kementerian Kesehatan di Gaza menyampaikan bahwa RS di Beit Lahia, di utara Jabalia, secara langsung menjadi sasaran Israel. Generatornya dibom oleh Israel, sehingga memutus aliran listrik di RS dan menyebabkan pasien meninggal setelah terputus dari perangkat oksigen.

Dengan pembatasan yang sangat ketat terhadap pergerakan rakyat Gaza, staf RS harus menguburkan para korban yang wafat dan syahid di dalam kompleks medis yang masih terkepung oleh tentara Israel yang menjajah Palestina.

“Bahkan pilihan untuk memprioritaskan yang terluka tidak lagi tersedia, karena banyak korban luka yang dibiarkan kehabisan darah hingga meninggal, karena banyaknya korban jiwa,” kata Kementerian Kesehatan di Gaza.

photo
RS Indonesia dibakar - (Dok Kementerian Kesehatan Palestina)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement