Abeer Barakat, seperti banyak orang lainnya, telah mencari perlindungan di rumah kerabatnya di tempat lain di Kota Gaza. Namun, beberapa kali ia masih mengunjungi kembali rumahnya yang sudah menjadi puing-puing. Ia mencoba menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan.
"Sangat melelahkan. Setiap kali saya masuk ke kamar, saya akan menangis, karena rasanya seperti mimpi buruk. Saya tidak dapat mempercayainya," kata Abeer kepada CNN.
"Setiap perabot, setiap sudut rumah saya... Itu adalah hasil kerja keras kami," katanya. "Bukan hanya dinding. Itu emosi kami. Kenangan, kisah cinta, kisah sedih," ucap Abeer.
Bukan hanya rumahnya yang berantakan dan hancur. Hati Abeer juga hancur. Kehidupannya tidak lagi sama setelah Israel melancarkan serangan militer terhadap Hamas pada 7 Oktober setelah kelompok itu menguasai Gaza, menyerang Israel selatan.
Serangan Israel di Gaza sejak itu telah menewaskan sedikitnya 41.965 warga Palestina dan melukai 97.590 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan di sana.
Banyak serangan Israel telah menghantam infrastruktur sipil . Selama bertahun-tahun Israel mengatakan pejuang Hamas menggunakan masjid, rumah sakit, dan bangunan sipil lainnya untuk bersembunyi dari serangan Israel dan melancarkan serangan mereka sendiri. Namun, Hamas telah berulang kali membantah klaim tersebut.