Ahad 06 Oct 2024 06:00 WIB

Setahun Genosida Israel, KNRP: Jangan Lelah Bantu Palestina

Palestina terus diserang oleh Israel.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Pemandangan Universitas Islam (Islamic University) yang hancur (kanan) di dekat kantor pusat UNRWA (kiri) setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, 19 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pemandangan Universitas Islam (Islamic University) yang hancur (kanan) di dekat kantor pusat UNRWA (kiri) setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, 19 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjelang setahun genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Ketua Bidang Program Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Wilmar Ichsan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk tidak pernah lelah membantu Palestina. Karena, menurut dia, situasi di Gaza saat ini masih sangat memprihatinkan. 

"Ayo terus kita bantu mereka, jangan lelah. Dan apa yang mereka butuhkan itu yang kita lakukan. Kemudian kita doakan dan mudah-mudahan mereka kuat," ujar Wilmar saat menghadiri acara FGD Peringatan Satu Tahun Serangan Israel ke Gaza di Kantor Republika, Jumat (27/1/2024).

Baca Juga

Dia mengatakan, bantuan masyarakat Indonesia terhadap Palestina tidak boleh berhenti. Karena, kata dia, bantuan kemanusiaan yang dikirimkan di KNRP berdasarkan apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang dimiliki. 

Bantuan yang didistribusikan KNRP diantaranya adalah bantuan bahan pokok, seperti gandum, paket kesehatan, kebutuh pendidikan, dan lainnya yang memang dibutuhkan untuk segera dieksekusi di lapangan. 

"Sehingga itu tepat sasaran. Dan Alhamdulillah teman-teman KNRP kemarin sudah bertemu dengan JHCO (Jordan Hashemite Charity Organization) sebagai salah satu alternatif untuk menyeluruhkan bantuan dan sudah melakukan MOU," ucap Wilmar. 

"Mudah-mudahan ini menjadi alternatif untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang ada di Palestina, khususnya di Gaza," kata dia. 

Sampai saat ini, menurut dia, Israel masih terus melakukan penyerangan ke Gaza. Namun, menurut dia, hendaknya lembaga kemanusiaan tidak hanya memikirkan bantuan untuk peristiwa yang saat ini terjadi, tapi juga memikirkan setelahnya. 

"Karena pasca ini sangat penting untuk kita pikirkan mengingat untuk merecovery sebuah negara itu tidak kurang dari 15 tahun," ucap dia. 

Saat terjadi Tsunami di Aceh saja, tambah dia, pemerintah Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun kora berjuluk Serambi Makkah ini. Apalagi, Gaza yang saat ini tengah terjajah. 

"Jadi kita harus pikirkan langkah-langkah strategis pasca Taufanul Aqsha," kata dia. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement