REPUBLIKA.CO.ID,Seorang lelaki dikisahkan Rasulullah SAW di dalam hadits dari Ibnu Abbas, menjadi orang yang pertama kali mengubah agama Nabi Ibrahim As. Dialah Amar bin Luhay yang merupakan bangsawan di Hijaz yang kaya raya.
Dia memiliki 20 ribu ekor unta. Pada musim haji, ia diriwayatkan akan menyembelih 10 ribu ekor sapi dan memberi pakaian kepada 10 ribu orang. Dia kerap memberikan orang-orang Arab ketika itu, pakaian dan makanan yang lezat. Karena itu, Amar memiliki kedudukan yang dihormati. Kata-kata dan perbuatannya seakan menjadi hukum di Arab.
Pada satu waktu, Amar dikisahkan pergi dari Makkah ke negeri Syam. Sesampainya di Balqa, dia bertemu suatu kaum yang menyembah berhala. Mereka berkata kepada Amar, “Ini adalah berhala-berhala yang kami sembah. Jika kami minta hujan, maka kami diberi hujan. Jika kami minta tolong, maka kami diberikan pertolongan. “
Amar pun meminta kepada kaum penyembah berhala tersebut sebuah berhala untuk dibawa pulang ke Makkah. Mereka kemudian memberinya sebuah berhala bernama Habal. Dia membawa berhala itu pulang ke Arab. Dia mendirikan berhala itu di Makkah dan memerintahkan orang-orang Arab untuk menyembahnya. Setiap kali diseru, maka Kabilah Kananah dan Quraisy berkata, “Kami datang ya Allah, kami datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu yang aku miliki. Kamu memilikinya dan dia tidak memiliki-Mu.”
Banyak riwayat yang menyatakan jika orang yang mengarang talbiyah tersebut adalah Amar bin Luhay. Dikisahkan pula pada suatu hari, iblis menampakkan diri kepadanya dalam wujud orang tua. Iblis tersebut pun mengajarkan kalimat ini kepadanya dan dia bisa mendengar kalimat tersebut. Dia mengucapkan apa yang dikatakan iblis, lalu dia pun diikuti oleh orang-orang Arab.
Dia kemudian berlaku lebih jauh lagi. Amar menciptakan berbagai bid’ah sehingga semakin jauh dari agama Nabi Ibrahim. Bersama para pengikutnya, Amar menciptakan syariat batil yang dianggap membawa maslahat bagi binatang ternak. Dia mengaburkan ajaran-ajaran agama.
Nasib mengenaskan Amar..