Kamis 26 Sep 2024 11:02 WIB

Solusi Islami untuk Dua Insan Saling Jatuh Cinta

Di antara fitrah kemanusiaan adalah cinta, yang muncul antara pria dan wanita.

Jatuh cinta antara suami dan istri (ilustrasi)
Foto: republika
Jatuh cinta antara suami dan istri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW mengabarkan tentang solusi dalam menyelesaikan perkara ketika dua insan sedang dirundung perasaan cinta. Tidak ada jalan lain kecuali satu ini.

Hadis yang dimaksud termuat dalam Shahih Sunan Ibnu Majah dan Shahih al-Jami'. Berikut ini redaksinya.

Baca Juga

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kami belum pernah melihat (solusi) untuk dua orang yang saling jatuh cinta selain menikah" (HR Ibnu Majah).

Hadis itu menunjukkan bahwa ketika laki-laki dan perempuan saling jatuh cinta, maka hal paling utama yang dapat mencegah mereka dari godaan setan dan maksiat adalah pernikahan. Jika tidak dilangsungkan pernikahan di antara keduanya, maka hati mereka akan tetap melekat satu sama lain.

Tidak ada yang salah dengan menyimpan perasaan sayang kepada lawan jenis. Karena itu, seseorang yang sedang dilanda jatuh cinta perlu mengarahkan visinya pada pernikahan, bukan hubungan pacaran atau hal-hal lain yang justru dapat menjerumuskannya pada kemaksiatan.

Dengan menikah, perasaan cinta itu bukan hanya memperoleh pelampiasannya yang halal, tetapi juga dapat tumbuh subur dari waktu ke waktu. Al Manawi dalam Faydh Al Qadir menjelaskan tentang hadis di atas. Menurutnya, ketika seorang lelaki memandang seorang wanita asing (yang bukan mahram) dan hatinya jatuh cinta pada wanita tersebut, maka dengan menikahinya, cintanya akan bertambah.

Dengan demikian, obat paling manjur untuk mengobati jatuh cinta adalah pernikahan. Sebab, ini adalah pengobatan yang tidak bisa diubah dengan apa pun. Demikianlah yang disiratkan dalam firman Allah SWT sebagai berikut.

يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ ۚ وَخُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ ضَعِيفًا

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS. an-Nisa ayat 28)

Penyebutan tentang kelonggaran-Nya dalam situasi ini menunjukkan kelemahan manusia dalam menanggung syahwat tersebut. Dan Allah SWT memudahkan urusannya dengan memberikan kepada seorang hamba tentang hal-hal terbaik yang Dia izinkan dari wanita.

Ada janji-janji Allah SWT untuk orang-orang beriman yang menikah. Pertama, Dia akan mencukupkan bagi mereka rezeki dari jalan yang halal lagi baik.

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Mahamengetahui” (QS an-Nur ayat 32).

Takut menikah karena merasa tak akan mampu menafkahi keluarga justru bertolak belakang dengan pesan Rasulullah SAW. Sabda beliau:

من ترك التزويج مخافة العيلة فليس منّا

"Barang siapa yang takut menikah karena takut miskin, maka bukan umatku" (HR Dailami dan Abu Dawud).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement