REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, memasuki babak baru konfrontasi dengan Israel, kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem pada Ahad (22/9).
"Kami telah memasuki babak baru yang disebut Pertempuran Menuntut Balas," kata Qassem seperti dikutip penyiar Al Mayadeen.
Pada Ahad pagi, Hizbullah mengatakan anggotanya berhasil menyerang kompleks industri militer Israel Rafael, di bagian utara Kota Haifa, sebagai balasan dari sederet ledakan perangkat elektronik pekan ini.
Lebanon menyalahkan Israel atas peristiwa meledaknya beragam alat komunikasi elektronik tersebut.
Seperti diketahui pada 17-18 September, banyak penyeranta dan walkie-talkie meledak di berbagai wilayah di Lebanon, sehingga menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang lainnya.
Otoritas Israel tidak membenarkan atau pun membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.
Sebelumnya pada Rabu (18/9), Kepala Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan babak baru dalam upaya perang Israel di wilayah tersebut, dengan fokus bergeser ke garis depan wilayah utara negara Zionis itu.
Halaman selanjutnya ➡️