Senin 23 Sep 2024 16:00 WIB

Lawan Israel, Hizbullah: ini Babak Baru Pertempuran Menuntut Balas

Hizbulllah umumkan babak baru lawan Israel.

Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.
Foto: Aljazirah TV
Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, memasuki babak baru konfrontasi dengan Israel, kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem pada Ahad (22/9).

"Kami telah memasuki babak baru yang disebut Pertempuran Menuntut Balas," kata Qassem seperti dikutip penyiar Al Mayadeen.

Baca Juga

Pada Ahad pagi, Hizbullah mengatakan anggotanya berhasil menyerang kompleks industri militer Israel Rafael, di bagian utara Kota Haifa, sebagai balasan dari sederet ledakan perangkat elektronik pekan ini.

Lebanon menyalahkan Israel atas peristiwa meledaknya beragam alat komunikasi elektronik tersebut.

Seperti diketahui pada 17-18 September, banyak penyeranta dan walkie-talkie meledak di berbagai wilayah di Lebanon, sehingga menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang lainnya.

Otoritas Israel tidak membenarkan atau pun membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.

Sebelumnya pada Rabu (18/9), Kepala Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan babak baru dalam upaya perang Israel di wilayah tersebut, dengan fokus bergeser ke garis depan wilayah utara negara Zionis itu.

Serangan Hizbullah

Rentetan roket Hizbullah diluncurkan dari Lebanon Selatan ke wilayah-wilayah utara yang diduduki Israel, lapor media yang berbasis di Beirut, Al-Mayadeen, Ahad (21/9/2024). Serangan tersebut menandai salah satu serangan roket terdalam terhadap target-target Israel sejak dimulainya Pertempuran Badai Al-Aqsa.

Sirene meraung-raung di wilayah-wilayah yang sangat luas di wilayah-wilayah yang diduduki, meliputi rentang 40 km dari Palestina timur yang diduduki hingga wilayah-wilayah utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Beberapa permukiman tempat sirene dibunyikan terletak hampir 60 km dari garis penarikan Israel dari Lebanon.

Serangan roket besar-besaran itu terjadi setelah serangkaian serangan Israel dan serangan teror yang menargetkan wilayah Lebanon dan warga sipil sepanjang pekan. Ledakan juga terdengar di sekitar Pangkalan Udara Ramat David pada Ahad.

Untuk merespons serangan itu, sistem pengamanan Israel membunyikan sirene di 74 permukiman Israel, menurut laporan dari media Israel, termasuk di kota Afula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement