REPUBLIKA.CO.ID, Sholat Dhuha dikenal sebagai ibadah sunah bagi umat Islam yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ada banyak keutamaan yang bisa didapatkan seorang Muslim yang tidak pernah meninggalkan sholat Dhuha pada pagi hari. Manfaatnya ini tidak hanya untuk bekal di akhirat, tetapi juga dirasakan langsung di dunia. Di antara manfaatnya ini adalah melancarkan rezeki sekaligus sebagai amal sedekah terhadap setiap sendi-sendi di dalam tubuh kita.
Sholat Dhuha dapat dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Adapun waktunya dimulai pada pagi hari setelah terbit matahari hingga menjelang waktu sholat Dzuhur. Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, ada banyak manfaat lain jika kita rutin menjaga sunah sholat Dhuha.
1. Sholat Dhuha sebagai sedekah
"Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat." (H.R. Muslim dari Abu Dzar)
2. Sholat Dhuha sebagai investasi amal cadangan
Salah satu fungsi ibadah sholat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan shalat wajib. Sebagaimana diketahui, shalat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat.
Sholat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Jika sholatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain. Begitu juga sebaliknya, jika rusak sholatnya, ia akan merugi dan kecewa. Sholat sunah termasuk sholat Dhuha merupakan investasi atau amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat fardhu (wajib).
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah shalatnya. Apabila benar (shalatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (shalatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada shalat wajibnya, maka Allah berfirman, 'Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai shalat sunah maka sempurakanlah dengan shalat sunahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada shalat wajibnya. Jika selesai urusan shalat, barulah amalan lainnya." (H.R. Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA)
3. Keuntungan yang besar
Dikisahkan, Rasulullah SAW mengutus pasukan muslim berperang melawan musuh Allah. Akhirnya, mereka memperoleh kemenangan yang gemilang dan mendapatkan harta rampasan yang melimpah. Orang-orang pun ramai membicarakan singkatnya peperangan mereka dan banyaknya harta rampasan perang yang mereka peroleh. Kemudian, Rasulullah menjelaskan ada yang lebih utama dan lebih baik dari mudahnya kemenangan dan harta rampasan yang banyak yaitu sholat dhuha.
"Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, ia berkata, 'Rasulullah SAW mengirim pasukan perang. Lalu, pasukan itu mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali (dari medan perang). Orang-orang pun (ramai) memperbincangkan cepat selesainya perang, banyaknya harta rampasan, dan cepat kembalinya mereka. Maka, Rasulullah SAW bersabda, Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan cepatnya kembali (dari medan perang)? (Yaitu) orang yang berwudhu kemudian menuju masjid untuk mengerjakan shalat sunah Dhuha. Dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya." (HR. Ahmad)
“Barang siapa shalat dhuha 2 rakaat, ia tidak akan termasuk golongan pelupa atau lalai. Barangsiapa shalat dhuha 4 rakaat, akan dimasukkan kepada golongan orang-orang yang taubat (kembali kepada Allah). Barang siapa shalat dhuha 6 rakaat, akan dicukupi kebutuhannya hari itu. Barang siapa shalat dhuha 8 rakaat, termasuk golongan hamba-hamba yang patuh, dan barang siapa shalat dhuha 12 rakaat maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” (HR Tabrani dari Abu Darda).
Dicukupi kebutuhan hidupnya..