Ahad 22 Sep 2024 08:16 WIB

Selain Serangan Rudal, Ini Opsi yang Bisa Dilakukan Hizbullah untuk Balas Israel

Hizbullah kemungkinan juga memiliki mata-matanya sendiri di Israel.

Fasilitas misil bawah tanah Hizbullah.
Foto:

Rentetan roket Hizbullah diluncurkan dari Lebanon Selatan ke wilayah-wilayah utara yang diduduki Israel, lapor media yang berbasis di Beirut, Al-Mayadeen, Ahad (21/9/2024). Serangan tersebut menandai salah satu serangan roket terdalam terhadap target-target Israel sejak dimulainya Pertempuran Badai Al-Aqsa.

Sirene meraung-raung di wilayah-wilayah yang sangat luas di wilayah-wilayah yang diduduki, meliputi rentang 40 km dari Palestina timur yang diduduki hingga wilayah-wilayah utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Beberapa permukiman tempat sirene dibunyikan terletak hampir 60 km dari garis penarikan Israel dari Lebanon.

Serangan roket besar-besaran itu terjadi setelah serangkaian serangan Israel dan serangan teror yang menargetkan wilayah Lebanon dan warga sipil sepanjang pekan. Ledakan juga terdengar di sekitar Pangkalan Udara Ramat David pada Ahad.

Untuk merespons serangan itu, sistem pengamanan Israel membunyikan sirene di 74 permukiman Israel, menurut laporan dari media Israel, termasuk di kota Afula.

Komando militer Israel mengatakan, Hizbullah meluncurkan 15 peluru artileri roket jarak jauh 333mm, yang membawa hulu ledak peledak seberat 175 kg, ke Pangkalan Udara Ramat David. Berdasarkan klaim tersebut, ini akan menjadi pertama kalinya Hizbullah meluncurkan roket kaliber itu ke wilayah pendudukan Israel sejak 7 Oktober 2023.

 

Kekuatan militer Hizbullah..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement