REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitab Fadhilah Amal menuliskan tentang kisah Ibnu Abbas dan sholat. Kisah ini dikutip dari Kitan Durrul Mansur.
Kisah ini menceritakan di mana suatu ketika mata Sayyidina lbnu Abbas RA selalu berair. Seorang tabib datang untuk mengobatinya. Tabib itu berkata, "Apabila diizinkan, engkau akan aku obati, tetapi engkau harus berhati-hati selama lima hari. Engkau jangan bersujud di tanah, tetapi engkau boleh bersujud di atas papan yang lebih tinggi."
Sayyidina lbnu Abbas RA menjawab, "Tidak mungkin ! Demi Allah, aku tidak akan melakukannya meskipun hanya satu rakaat pun. Aku mendengar Baginda Nabi SAW bersabda,'Barangsiapa sengaja meninggalkan satu sholat, maka ia akan menjumpai Allah SWT dalam
keadaan murka."'
Dari kisah tersebut, Maulana Muhammad Zakariyya menjelaskan, menurut syari'at, sholat seperti itu dibolehkan jika terpaksa. Karena, perbuatan seperti itu tidak termasuk dalam ancaman meninggalkan sholat.
Namun, karena para sahabat Nabi begitu mencintai sholat dan
mementingkan mengamalkan cara sholat Baginda Nabi, hal ini membuat Sayyidina lbnu Abbas RA lebih suka matanya sakit daripada harus meninggalkan cara sholat Baginda Nabi
"Mereka sanggup mengorbankan dunia dan segala
isinya agar dapat menjalankan sholat sesuai contoh Baginda Nabi SAW," tulis Maulana Zakariyya.
Menurut Maulana Zakariyya, di Padang Mahsyar kelak, para
sahabat dalam kondisi dalam kesenangan dan kemuliaan. Ini karena kecintaan mereka kepada Nabi SAW.