Senin 16 Sep 2024 08:05 WIB
Maulid Nabi Muhammad

Rahasia di Balik Senyuman Saudah: Istri Nabi Muhammad yang Ceria

Di antara istri-istri Nabi Muhammad, Saudah mungkin yang paling jarang disebutkan.

Ilustrasi Muslimah
Foto:

Dia menerima Islam di saat ketika melakukannya kemungkinan besar berarti penyiksaan dan bahkan kematian di tangan kaum Quraisy. Namun, Saudah tidak membiarkan rasa takut menghentikannya untuk menegaskan kebenaran.

Saudah adalah Muslim pertama di keluarganya dan dia memainkan peran penting dalam masuknya suaminya ke Islam. Setelah beberapa lama tinggal di rumah barunya di Abyssinia, suami Saudah jatuh sakit dan meninggal dunia. Ia sekali lagi melakukan perjalanan melalui laut dan gurun, tetapi kali ini untuk kembali ke Makkah dan berkumpul dengan masyarakatnya.

Saudah adalah seorang pendongeng

Saat Saudah kembali, ia bertemu kembali dengan orang-orang beriman di Makkah. Namun, ia tidak melupakan semua pengalamannya di Abyssinia. Ia sering kali dapat ditemukan memukau kaum Muslim dengan kisah-kisah perjalanan dan petualangan Abyssinia yang eksotis.

Kisah-kisah favoritnya adalah kisah-kisah yang melibatkan keluarga Nabi SAW yang telah bermigrasi ke Abyssinia bersamanya. “Ia sering menceritakan pengalaman-pengalamannya yang mengesankan di Abyssinia, dan berbicara khususnya tentang putri Nabi, Ruqayyah dan suaminya, Utsman bin Affan, dan Nabi Muhammad mendengarkan dengan penuh minat.” (Ghadanfar)

Namun, sebagai seorang janda, ia merasa kesepian, dan ia segera menerima lamaran pernikahan dari Nabi SAW, yang juga telah kehilangan pasangan yang disayanginya.

Saudah suka bercanda dan dapat menertawakan dirinya sendiri

Saudah menceritakan kepada Nabi SAW bahwa ia sholat di belakang beliau begitu lama hingga ia takut hidungnya akan berdarah karena panjangnya ruku. Karena tidak ingin mimisan yang dibayangkannya akan terjadi di mana-mana, ia menutup hidungnya.

Nabi SAW tidak dapat menahan diri untuk membayangkan gambaran lucu Saudah yang memegang hidungnya saat sholat. Dan kesedihan beliau pun sirna menjadi tawa. (Qutb & Ghadanfar)

Halaman selanjutnya ➡️

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement