Kamis 12 Sep 2024 20:00 WIB

MTQ di Samarinda Berkah Buat UMKM

MTQ merupakan momentum menyebarluaskan kearifan Islam.

Sejumlah kafilah asal DKI Jakarta menari saat mengikuti Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2024). Pawai yang diikuti peserta dari sekitar 20 provinsi dan 10 kabupaten/kota se-Kaltim tersebut merupakan rangkaian dari MTQ Nasional ke-30 yang bertemakan Mewujudkan Masyarakat Cinta Al Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah kafilah asal DKI Jakarta menari saat mengikuti Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2024). Pawai yang diikuti peserta dari sekitar 20 provinsi dan 10 kabupaten/kota se-Kaltim tersebut merupakan rangkaian dari MTQ Nasional ke-30 yang bertemakan Mewujudkan Masyarakat Cinta Al Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) ke-30 yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur menjadi berkah bagi sejumlah pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang turut meramaikan perhelatan tersebut.

Pasalnya, selain perlombaan tilawatil Quran, gelaran yang berlangsung pada 8-15 September ini turut menghadirkan Expo Pameran Seni Antarbangsa dan Halal Food yang menampilkan lebih dari 200 anjungan atau stand, 70 booth kuliner halal, serta 30 produk unggulan dari berbagai daerah di Indonesia, memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi Kalimantan Timur.

Baca Juga

Salah satunya Fadliyah Alaydrus (46), Pemilik usaha roti maryam bernama “Acil Ipad” asal Samarinda ini mengaku mendapat keuntungan hingga Rp2 juta setelah pembukaan pameran yang digelar bersamaan dengan ajang MTQN ke-30.

"Sebelum ada MTQ, dalam sehari saya hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp300-500 ribu, tetapi setelah pembukaan Expo kemarin, keuntungan saya bisa mencapai Rp2 juta per hari," kata Fadliyah melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Wahyudi (28), pemilik toko “Aci Baru” yang berjualan suvenir, mengaku merasakan dampak ekonomi dari gelaran akbar MTQN ke-30, di mana dirinya memperoleh keuntungan tunai yang diperoleh hingga Rp3 juta, sementara dari transaksi QRIS dapat mencapai Rp1-2 juta.

"Sejak tanggal 6 September 2024, sebelum Pameran Expo dibuka pada tanggal 8, dalam sehari saya bisa mendapatkan penghasilan penjualan sekitar Rp5 juta," ungkap Wahyudi.

Terkait hal tersebut, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Ahmad Zayadi mengatakan ajang MTQN ke-30 bukan sekadar kompetisi keagamaan terbesar di Indonesia, tetapi juga momentum penting untuk menggerakkan ekonomi daerah yang menjadi tuan rumah MTQ.

"Kami melihat peran strategis MTQ dalam meningkatkan sektor ekonomi lokal, khususnya di Kalimantan Timur. Selain sebagai syiar Al-Quran, MTQ ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mempromosikan dan mengembangkan produk-produk unggulan daerah mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Zayadi juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan MTQ Nasional memberikan dampak positif yang luas, termasuk pada sektor UMKM, kuliner, dan produk kreatif lainnya.

Menurutnya, ajang sebesar MTQ tidak hanya memberi dampak spiritual, tetapi juga membantu masyarakat tuan rumah memperoleh manfaat ekonomi yang berkelanjutan.

"MTQ Nasional ini menunjukkan bahwa acara keagamaan bisa menjadi kekuatan untuk membangkitkan ekonomi baru bagi masyarakat lokal," tutur Zayadi yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana MTQN ke-30.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement