Paus menyinggung adanya ancaman, sebuah masa kegelapan. Tanda-tandanya terlihat. Ia mengajak semuanya melawan tanda-tanda itu dengan persaudaraan.
Manusia saling menghargai identitas, bisa mendorong satu sama lain, menuju perjalanan bersama. Ia mengucapkan terima kasih kepada mereka yang bekerja dengan penuh keyakinan bahwa hidup dalam kerukunan dan damai bisa terjadi.
"Menyadari perlunya dunia yang lebih bersaudara. Saya berharap komunitas-komunitas kita semakin terbuka bagi dialog antar umat beragama, dan semoga menjadi simbol kehidupan bersama yang damai, yang mencirikan Indonesia," kata Paus.
Ia mendoakan semua yang melewati terowongan ini selalu dalam semangat persahabatan kerukunan, dan bersaudara. Selanjutnya, Imam Masjid Istiqlal berbicara.
KH. Nasaruddin menunjukkan bahasa tubuh penuh rasa hormat. Ia menjelaskan terowongan ini dibangun pada 2023 oleh pemerintah Indonesia. Fungsinya menghubungkan dua rumah ibadah dengan berbagai aktivitasnya.
"Karena itu kami mohon yang mulia menjadi saksi akan fungsi terowongan ini," kata Imam Masjid Istiqlal.
KH.Nasaruddin menerangkan, di bawah terowongan ini ada dua level tempat parkir yang bisa menampung sampai 1000 an mobil. Umat dari dua rumah ibadah diizinkan menggunakannya. Lalu di dalam terowongan terdapat pemandangan indah, simbol silaturahmi. Ada juga ruang pertemuan antar umat beragama.
"Sama harapan kami juga dengan yang mulia, kami juga berharap dengan terowongan ini, menjadi jembatan persaudaraan, bukan hanya antara Katolik dengan Islam, tetapi antar umat beragama, dan antar sesama umat manusia. Terima kasih yang mulia," ujar Imam Masjid Istiqlal.
Keduanya lantas saling menempelkan pipi kiri dan kanan, bersalaman, saling berterima kasih. Lalu mereka menuju ruang dialog.