REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta terdapat sebuah terowongan bernama Terowongan Silaturahmi. Itu adalah terowongan bawah tanah yang menghubungkan masjid dan gereja, dianggap menjadi simbol harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia dan juga simbol toleransi.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi dimulai pada 15 Desember 2020 selesai pada 20 September 2021. Terowongan ini difungsikan untuk menyambungkan dua titik, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berada di sisi timur dari masjid.
Ide pembuatan Terowongan Silaturahmi datang langsung dari Presiden Joko Widodo saat meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal, 7 Februari 2020. Saat itu Presiden Jokowi mengungkapkan keinginan membuat sebuah terowongan bawah tanah di lokasi yang menjadi ikon Kebhinekaan di ibu kota Indonesia.
Presiden Jokowi berharap, penghubung bawah tanah itu bisa menjadi simbol bagi kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Tanah Air.
"Saya sudah menyetujui usulan dibuatnya terowongan dari Masjid Istiqlal menuju Gereja Katedral. Ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi, terowongan bawah tanah," kata Presiden Jokowi kala itu.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersamaan dengan renovasi besar-besaran dari masjid berkapasitas 200 ribu jamaah itu. Renovasi tersebut merupakan yang pertama dilakukan sejak masjid diresmikan oleh Presiden kedua RI Soeharto, pada 22 Februari 1978.
Anggaran pembangunan Terowongan Silaturahmi sebesar Rp 40 miliar. Terowongan Silaturahmi memiliki panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter dan lebar 4,1 meter.
Terowongan Silaturahim dibangun juga dengan konsep ramah difabel dan lansia. Terowongan tersebut difasilitasi dengan lift di kedua pintu masuknya sehingga lansia dan difabel tidak perlu menyusuri tangga saat berjalan di dalam terowongan.
Paus Fransiskus pemimpin tertinggi Gereja Katolik dijadwalkan akan mengunjungi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral pada Kamis (5/9/2024).
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus sangat terkesan dengan terowongan yang menghubungkan kedua tempat ibadah tersebut.