Selasa 03 Sep 2024 11:00 WIB

Jubir Menag: Nama Saya Sunanto, Sering Akrab Dipanggil Cak Nanto

Cak Nanto siap untuk melayani pertanyaan-pertanyaan publik tentang Menag.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
 Sunanto atau  akrab disapa Cak Nanto.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Sunanto atau akrab disapa Cak Nanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto atau akrab dipanggil Cak Nanto dipercaya sebagai tenaga ahli dan Juru Bicara Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Hal ini diumumkan secara resmi oleh Cak Nanto saat konferensi pers terkait Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30.

"Kalau saya ditetapkan sebagai juru bicara tenaga ahli, ini pertama saya tampil. Dan salam kenal dari saya, nama saya Sunanto, sering akrab dipanggil Cak Nanto," ujar Cak Nanto di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Kedepannya, Cak Nanto siap untuk melayani pertanyaan-pertanyaan publik melalui awak media tentang kebijakan Kementerian Agama .

"Nanti kita bisa berinteraksi dan berkomunikasi. Tentu banyak yang membesarkan dan menyampaikan tentang kebijakan-kebijakan menteri agama," ucap Cak Nanto.

Terkait penyelenggaraan MTQ Nasional ke-30 yang akan dipusatkan di Samarinda pada 6-16 September 2024 mendatang, Cak Nanto pun menegaskan bahwa Menteri Agama berkomitmen untuk melakukan digitalisasi.

"Digitalisasi saya kira menjadi komitmen Pak Menteri untuk menyiapkan segala perangkat dan bagian dari tujuan transparansi kepada masyarakat," kata Cak Nanto.

Menurut dia, digitalisasi merupakan bagian dari langkah besar yang dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menjawab tantangan zaman. Menteri Agama pun sudah memasukkan Transformasi Digital sebagai salah satu program prioritas Kemenag.

"Ini hanya salah satu yang menjadi prioritas dari tujuh prioritas Pak Menteri. Maka, ini salah satu yang menjadi percobaan pertama dalam rangka MTQ Nasional," jelas Cak Nanto.

Cak Nanto ini bukanlah aktivis baru di kalangan Muhammadiyah. Ia pernah menjadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah. Sejak kecil, pria kelahiran Sumenep ini memang tumbuh dan dibesarkan di Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Sumenep.

Sunanto kemudian menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah. Ia juga tumbuh dan berkembang dari proses pengkaderan Muhammadiyah. Ia juga berjuang dan memupuk kapasitas dirinya dengan aktif bergiat di organisasi otonom Muhammadiyah, IPM, IMM, dan Pemuda Muhammadiyah.

Sebelum terpilih menjadi Jubir Menteri Agama, Cak Nanto juga merupakan Ketua Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pemuda Muhammadiyah. Dia juga aktif di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), bahkan menjadi Koordinator Nasional JPPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement