REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagaimana manusia, bangsa jin juga memiliki peradaban, meski mereka berada di alam lain di dunia ini. Kehidupan mereka juga memiliki beberapa kesamaan.
Sebagian tampil menjadi pemimpin dan sisanya para rakyat, persis seperti manusia. Demikian juga soal pola berdomisili. Ada beberapa lokasi yang digemari bangsa Jin.
Jin, sangat menyukai hidup di lembah-lembah, perbukitan, dan celah-celah gunung yang tak berpenghuni, termasuk pula lubang-lubang yang ada di muka bumi, berapa pun ukurannya.
Seperti riwayat Ibnu Sarjis bahwa di sinilah alasan mengapa dilarang buang air kecil di lubang-lubang yang ada di daratan bumi, sebab jin menyukai tempat ini (HR Ahmad). Selain lembah, jin juga kerap mendiami lautan.
Bahkan, di sinilah iblis meletakkan singgasana dan bala tentaranya (HR Muslim). Selain itu, jin acap kali berdomisili di tempat kosong atau bangunan yang tak berpenghuni. Satu lagi, jin suka singgah di tempat-tempat maksiat. Berikut ini di antara lokasi-lokasi yang dekat dengan manusia dan ternyata menjadi favorit bangsa jin.
Toilet
Jin menyukai lokasi-lokasi kotor, termasuk yang paling menonjol adalah toilet yang dipergunakan, baik untuk buang air kecil atau besar. Mengutip riwayat Zaid bin al-Arqam, Rasulullah SAW pernah menegaskan bahwa lokasi buang hajat kerap dihadiri, bahkan dihuni setan.
Maka, masih menurut riwayat yang sama, seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa dan meminta perlindungan dari setan laki-laki atau perempuan. Anjuran ini memiliki banyak manfaat, terutama agar Allah SWT menjauhkan godaan bangsa jin, sebab tak sedikit manusia yang diganggu oleh jin di tempat ini.
Kompleks makam
Kuburan merupakan salah satu tempat kesukaan bangsa jin. Karena itulah, Rasul dalam sebuah riwayat melarang makam dijadikan sebagai tempat shalat, seperti halnya kamar mandi. Ini tertuang dalam hadis riwayat Abu Sa'id al-Khudri yang dinukilkan Imam Ahmad, Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Hiban.
Di area inilah setan kerap menggoda manusia yang lalai dan lemah imannya untuk menyekutukan Allah SWT. Tak heran bila dalam prosesi para tukang sihir mereka menjalankan ritual mereka di pekuburan untuk berkongsi dengan setan, bukan malah berziarah dan mengingat kematian, seperti yang disunahkan Rasul.
Pasar
Tidak hanya tempat-tempat sepi dan sunyi, ternyata jin juga sangat mengganderungi pusat-pusat keramaian, terutama pasar. Salman al-Farisi dalam riwayat Muslim pernah mengungkapkan bahwa Rasul mengimbau agar berhati-hati di pasar. Usahakan menjadi orang pertama yang masuk ke pasar dan jangan sesekali menjadi orang paling terakhir yang berada di pasar.
Di sinilah para setan berebut pengaruh untuk menancapkan bendera mereka. Tak heran bila mayoritas kita yang berada di pasar atau pusat keramaian, seperti mal, selalu lupa waktu dan lengah berzikir kepada Allah. Dalam sebuah riwayat, inilah mengapa Allah dan Rasul-Nya tidak begitu menyukai pasar.