Nabi SAW juga gemar berolah raga. Beberapa pilihan yang dilakukan Rasulullah SAW adalah berkuda, berenang, dan memanah. Beliau bersabda, “Ajarailah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah.”
Beliau juga melakukan olah raga lari dan gulat. Kisah tentang Nabi SAW yang menang melawan pegulat tangguh, Rukanah, adalah salah satu contoh kemahiran beliau dalam cabang olah raga ini. Olah raga juga menjadi penting bila dikaitkan dengan kesiapan fisik menjelang jihad fii sabilillah.
Jaga pola tidur
Tidur merupakan cara tubuh beristirahat setelah terus bekerja seharian. Nabi SAW juga selalu menjaga pola tidurnya. Sederhananya, waktu seharian dibagi menjadi tiga, yakni untuk bekerja, beribadah, dan istirahat.
Tidur pun tidak berarti melalaikan diri dari ibadah sunah. Karena itu, beliau menganjurkan umatnya untuk bangun malam demi mendirikan shalat. Rasulullah SAW biasa melakukan shalat tahajud pada sepertiga malam terakhir.
Para pakar kesehatan mulai menemukan khasiat shalat tahajud untuk kebugaran tubuh. Sekitar pukul 03.00 dini hari, udara sedang segar, belum terkontaminasi polusi. Hanya mereka yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati kesegaran udara tersebut.
Rajin berpuasa
Nabi SAW juga gemar berpuasa sunah. Beliau sering melakukan puasa Senin dan Kamis. Selain itu, beliau juga mengamalkan puasa Nabi Daud, yakni selang-seling (sehari puasa, sehari tidak).
Ketika berpuasa selama 12-14 jam, sesungguhnya tubuh sedang mengoptimalkan proses detoksifikasi yakni pembuangan racun atau zat-zat yang tidak diperlukan tubuh. Itu berlangsung optimal karena organ tubuh sedang tidak dibebani untuk mengolah makanan.