REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah ledakan terjadi di luar sinagoge di Prancis selatan pada Sabtu (24/8/2024) dini hari waktu setempat. Ledakan tersebut melukai seorang polisi. Pihak berwenang menyikapi serangan tersebut sebagai serangan yang berpotensi teror.
France24 melaporkan, petugas keamanan tampak memperketat penjagaan di sekitar situs-situs Yahudi menyusul ledakan yang terjadi tepat di luar sinagoge Beth Yaacov di resor tepi laut La Grande Motte, dekat kota Montpellier.
Kebakaran juga terjadi di pintu masuk sinagoge, tetapi segera dipadamkan, dengan dua pintu rusak, kata penyelidik. Aljazirah melaporkan, serangan tersebut melukai seorang polisi. Pihak kepolisian mencari seorang tersangka.
Dua mobil yang diparkir di kompleks sinagoge tersebut terbakar hingga meledak, Kantor Kejaksaan Antiterorisme Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan. Petugas pemadam kebakaran menemukan kebakaran tambahan di dua pintu masuk sinagoge. Seorang polisi yang berjalan ke lokasi kejadian terluka setelah tabung gas propana di salah satu kendaraan meledak, kata pernyataan itu.
Lima orang, termasuk rabi, yang berada di kompleks sinagoge pada saat serangan itu tidak terluka, tambahnya. Beberapa media Prancis melaporkan bahwa nyawa polisi yang terluka itu tidak dalam bahaya.
Kota La Grande Motte memiliki sekitar 8.500 penduduk tetap tetapi populasinya membengkak selama musim pariwisata di musim panas. Presiden Emmanuel Macron mengatakan serangan sinagoge itu adalah "tindakan teroris" dan menekankan bahwa "segala sesuatu sedang dilakukan untuk menemukan pelakunya.""Perang melawan anti-Semitisme adalah pertempuran yang terus-menerus," kata Macron di X.
Pejabat Perdana Menteri Gabriel Attal juga mengatakan sinagoge itu menjadi sasaran "tindakan anti-Semitisme".Penjabat Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin memerintahkan penguatan polisi untuk melindungi tempat ibadah Yahudi dan mengatakan insiden itu ditangani sebagai “percobaan pembakaran” yang “jelas merupakan tindakan kriminal”.