Kamis 22 Aug 2024 07:08 WIB

Jangan Malas Sholat Dhuha Jika Ingin Allah Cukupkan Rezeki Sore Ini

Seorang Muslim sepatutnya menjaga ibadah sunnahnya dengan melaksanakan sholat Dhuha.

Suasana Masjid Qiblatain di Madinah, Rabu (5/6/2024). Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid bersejarah di Madinah. Di masjid ini saat Rasulullah memimpin Sholat Dzhuhur, di rakaat kedua wahyu turun yang memerintahkan Rasulullah mengubah arah kiblat dari Masjidil Aqsha di Palestina menuju Ka
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, Aktivitas pagi hari hendaknya dimulai dengan ibadah. Salah satu amalan sunah yang kerap dicontohkan Rasulullah SAW merupakan sholat Dhuha dengan jumlah rakaat genap. 

Salah satu dalil mengenai anjuran sholat Dhuha berasal dari sejumlah hadits, salah satunya hadits qudsi seperti diriwayatkan Hakim dan Thabrani yang semua perawinya dapat dipercaya, Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (yakni sholat dhuha), nanti akan Kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya.''

Baca Juga

Adapun setelah melaksanakan sholat Dhuha, terdapat tuntunan doa yang dapat dibaca, dalam rangka untuk memohon kelancaran rezeki.

Berikut ini bacaan doa setelah sholat dhuha, seperti dijelaskan dalam Panduan Shalat Praktis dan Lengkap oleh Ust. Syaifurrahman El-Fati:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin:

"Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".

Artinya:

"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

Seorang Muslim sepatutnya menjaga ibadah sunnahnya dengan melaksanakan sholat dhuha di pagi. Sebab, sebagaimana sabda Nabi SAW, sholat dhuha akan menjadi berkah berupa kecukupan dalam mengarungi kehidupan seharian.

Sholat dhuha secara umum biasa dilakukan umat Muslim sebanyak dua rakaat di waktu pagi hari. Dalam hal ini, para ulama pun menjelaskan mengenai hal-hal yang kaitannya dengan sholat sunnah yang satu ini.

Imam Syafii dalam Fikih Manhaji menjelaskan, sholat dhuha dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Imam Bukhari dan Imam Muslim menyatakan hadis dari Abu Hurairah yang berkata, “Kekasihku (Nabi Muhammad) berpesan kepadaku soal tiga hal: puasa tiga hari tiap bulan, sholat Dhuha dua rakaat, dan witir sebelum ke pembaringan, yakni sebelum tidur."

Imam Bukhari dan Imam Muslim juga meriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Ummu Hani pernah menemui Rasulullah sewaktu penaklukan di daerah tinggi Makkah. Beliau mandi dan Fathimah melindunginya. Beliau mengambil pakaian dan mengenakannya. Kemudian sholat Dhuha delapan rakaat."

 

Sholat lebih dari dua rakaat.. 

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement