Selasa 20 Aug 2024 16:46 WIB

Ribuan Orang Teriakkan Free Palestine Jelang Pidato Biden di Konvensi Demokrat

Pengunjuk rasa mengatakan, ini masalah kita manusia atau bukan.

Presiden Joe Biden menyampikan pidato nasional dari Ruang Oval Gedung Putih, Washington, AS Rabu (24/7/2024). Presiden Biden berpidato nasional untuk pertama kalinya sejak mengundurkan diri dari pilares AS dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Joe Biden menyampikan pidato nasional dari Ruang Oval Gedung Putih, Washington, AS Rabu (24/7/2024). Presiden Biden berpidato nasional untuk pertama kalinya sejak mengundurkan diri dari pilares AS dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO — Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Chicago saat Konvensi Nasional Demokrat (DNC) yang dimulai pada Senin (19/8/2024) untuk mendorong diakhirinya dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap perang Israel di Gaza, tempat lebih dari 40.000 warga Palestina syahid dibunuh Israel.

Terletak hanya setengah mil di sebelah timur gedung konvensi, Union Park dipenuhi oleh pengunjuk rasa. Mereka bertekad untuk menyampaikan penentangan mereka terhadap kebijakan AS di Gaza kepada Presiden Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, delegasi Demokrat, dan dunia.

Baca Juga

Saat para delegasi tiba di pusat konvensi, para pengunjuk rasa berbaris melalui pusat kota Chicago, meneriakkan slogan-slogan seperti "Free Palestine, Free Palestine" beberapa jam sebelum Biden dijadwalkan berpidato di konvensi.

photo
Presiden Joe Biden menyampikan pidato nasional dari Ruang Oval Gedung Putih, Washington, AS Rabu (24/7/2024). Presiden Biden berpidato nasional untuk pertama kalinya sejak mengundurkan diri dari pilares AS dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris. - (AP Photo/Evan Vucci)

Di antara para pengunjuk rasa, Benjamin, anggota organisasi hak asasi manusia (HAM) Jewish Voice for Peace di Chicago, mengatakan bahwa satu keyakinan yang menyatukan di antara ribuan orang yang berkumpul bahwa setiap orang berhak merasa aman di rumah dan komunitas mereka.

"Mereka (Amerika) mendanai dan mempersenjatai genosida yang telah membunuh lebih dari 40.000 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Ini terjadi dengan uang pajak kita, miliaran dolar per tahun yang dapat mendanai pendidikan dan perawatan kesehatan serta pekerjaan dan perumahan bagi masyarakat kita," katanya kepada Anadolu Agency.

"Tuntutan kami adalah segera memberlakukan embargo senjata terhadap Israel, tidak ada lagi pendanaan untuk apartheid dan pendudukan serta genosida, dan sebagai gantinya berinvestasi pada masa depan di mana kita semua dapat merasa aman, di sini di Amerika Serikat, di sini di Chicago, dan di Gaza," ujar Benjamin, dikuti dari laman Anadolu Agency, Selasa (20/8/2024)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement